Intisari-Online.com -Sebuah buku baru berjudul Blitzed: Drugs in Nazi Germany menulis, pada dasarnya semua orang di Nazi Jerman pernah menggunakan sabu-sabu. Barang-barang yang dalam istilah medis disebut crystal methamphetamine itu digunakan selama Perang Dunia II.
Sabu-sabu itu dikonsumsi dalam kemasan yang disebut Pervitin.
Obat-obatan itu awalnya didistribusikan kepada para pekerja pabrik dan ibu rumah tangga—yang kemudian mereka berikan kepada para tentara yang mengonsumsinya secara rutin laiknya “meminum kopi”. Tak hanya itu, Nazi juga membuat cokelat yang mengandung sabu.
Si penulis buku tersebut, Norman Ohler, mengatakan bahwa kebiasaan Sang Fuhrer menggunakan obat terus bergulir selama perang terjadi—dengan dokter pribadi yang selalu menyuntikkannya obat penghilang rasa sakit opiat, Eukoda. “Pada mulanya, para tentara tidak sadar bahwa yang mereka konsumsi adalah sabu-sabu. Mereka berpikir itu hanya seperti minum kopi,” tulis Ohler.
Ia juga menulis bahwa Pervitin dibuat untuk menyaingi Coca Cola sehingga orang-orang bisa mengonsumsinya dan mereka bisa bergembira. Rencananya buku Blitzed: Drugs in Nazi Germany akan diterbitkan di Inggris oleh penerbit Penguin pada 6 Oktober tahun ini.
(Metro.co.uk)