Mereka mengetahui apa aktivitas mereka dan seakan-akan mereka tidak mempunyai kesibukan lain, kecuali mendengarkan konser yang dipimpin tamunya ataupun membaca artikel-artikel wartawan.
Setiap tamu akan mendapat giliran mengadakan pembicaraan tersendiri dengan Ratu dan Pangeran, biasanya mereka berbicara dengan seorang, dua orang, masing-masing sebelum makan, dengan dua orang selama makan dan tiga, empat orang sambil minum kopi.
Baca juga: Kebun Binatang Mainan untuk Cucu Ratu Elizabeth
Pada jam 1.15 dengan tiada pemberitahuan dulu, pintu-pintu dibuka dan semuanya beralih ke ruangan 1844, yang juga terletak di lantai bawah, untuk makan siang.
Ruang itu dinamakan demikian, karena telah dipugar pada tahun 1844 untuk kedatangan Tsar Rusia dan tanggal pemugaran dipahat di langit-langit.
Meja makan oval, sehingga setiap orang merasa sama dan dapat berbicara satu sama lain. Meja dihias dengan kembang-kembang.
Para pelayan berseragam melayani, mengisi gelas dan piring, anjing-anjing Corgi berkeliaran di bawah meja, mengharapkan pemberian. Makanannya serta anggurnya sangat lezat dan disajikan dengan segala alat-alat dari perak, kristal dan linen yang pantas untuk dipakai dalam rumah tangga Ratu.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Tidak Pernah Membawa Uang di dalam Tasnya Kecuali Pada Hari Minggu, Ini Alasannya
Ada ceritera, yang mungkin juga merupakan isapan jempol, tentang ayah Ratu atau kakek Ratu dan sebuah tempat cuci tangan pada sebuah makan malam di istana Buckingham.
Seorang tamu, mungkin bingung melihat perak-perak masa Georgian yang mewah, mengambil tempat cuci jari yang diberi irisan jeruk dan bunga mawar di depannya dan meminum airnya. Sebenamya hanya ujung jari saja yang harus dimasukkan ke dalam tempat itu.
Untuk tidak memalukan tamu, Raja juga meletakkan tempat mencuci jari di mukanya dan juga meminum dari tempat itu dan dengan demikian memperlihatkan bahwa ia dapat menguasai keadaan dan bersopan santun sebagai seorang Raja.
Akhirnya semua tamu melakukan apa yang telah dilakukannya.
Sepanjang pengalaman orang, belum pernah terjadi seperti itu pada makan siang, tetapi memang bingung juga, mengambil mana yang betul diantara banyak gelas, pisau, mangkok dan piring.
Makan siang terdiri dari 3 jenis makan utama dengan selada, buah-buahan dan keju diiringi oleh anggur yang serasi. Akan tetapi meskipun makannya sangat mewah, percakapan santai, bergairah dan sering menggugah tawa.
Ratu dan keluarganya mencoba dengan benar-benar untuk menyertakan semua tamu dalam percakapan dan dengan pertolongan anggur itu berhasil juga.
Sesudah makan siang, para tamu pergi ke ruangan Abad ke 18 untuk minum kopi, likor, brandy dan untuk siapa saja yang mengingininya, menghisap cerutu yang besar.
Tergantung pada kesibukan dan acara-acara di sore hari, maka makan siang dapat berlangsung sampai jam 2.45. Kemudian Ratu dan Pangeran meninggalkan ruangan.
Mobil-mobil tamu dipanggil ke halaman depan. Mereka yang tidak bermobil, berjalan keluar pagar depan, berjalan seperti di atas awan kebanggaan dan karena pengaruh brandy. (Intisari Agustus 1977)
Baca juga: Ratu Elizabeth II Ternyata Suka Main Bebek-bebekan di Kamar Mandi
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR