Glukosa dari sumber alam yang siap pakai tidak ada yang bisa ditemukan cukup banyak, sehingga tidak mungkin diusahakan besar- besaran dengan murah. Apa boleh buat.
Dihasilkan dalam pabrik saja, dari zat pati tepung jagung (di Amerika) atau tepung kentang (di Eropa). Itu dilarutkan dalam air yang dibubuhi asam klorida encer dan dipanaskan dalam alat pengubah dengan tekanan uap.
Tepung itu berubah menjadi glukosa. Sesudah diputihkan dan dikristalkan dalam bentuk murni, gula ini dijual sebagai dextropur, glucolin atau dextrose. la bisa kita beli berupa kristal putih seperti gula pasir tapi lembut sekali. Terutama pada pedagang farmasi yang mengimpornya untuk menggulai obat-obatan.
Untuk menggulai es krim dan cake disediakan gula dextrose yang tidak perlu murni benar, berupa sirup kuning coklat. Harganya lebih murah dan diedarkan sebagai commercial glucose, tapi di warung meracang ia lebih dikenal sebagai gula bebeko atau weweko.
Baca juga: Jika Anda Berhenti Mengonsumsi Gula, 7 Hal Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda
Dengan gula ini rasa lain seperti coklat, buah-buahan dan Iain-lain yang ingin dinikmati juga dalam es krim, cake atau gula-gula, masih bisa terasa jelas. Tidak tenggelam habis dilanda manisnya gula.
Sakarin yang disalahgunakan
Pada tahun 1879 ditemukan saccharin oleh Remsen dan Fahlberg dari asam ortosulfamoyl benzoat, berasal dari toluena dalam ter atau minyak tanah. Manisnya 500 kali gula sakarosa tapi tidak mengandung kalori. Jadi tidak bikin gemuk orang gendut.
Sejak tahun 1900 ia dijual sebagai tablet kecil atau berupa serbuk untuk melayani para penderita diabetes. Meskipun tidak mutlak perlu, namun sakarin ini berguna sekali untuk membuat makanan diit mereka lebih nyaman, sehingga bisa dinikmati. Jadi lebih gampang ditaati.
Orang gemuk yang ingin melangsingkan tubuh kemudian ikut memakai gula ini. Sakarin dipakai secara luas dalam soft drink diit pelangsing tubuh, sejak tahun 1950. Karena meninggalkan rasa agak pahit, ia dulu selalu dicampur dengan siklamat.
Sampai siklamat ini dilarang pemakaiannya dalam minuman botolan atau kalengan pada tahun 1970. Ini terjadi di Amerika sana.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR