Sejak tahun 1970 itulah, sakarin kemudian merupakan satu-satunya pemanis sintetik yang dipakai dalam industri makanan dan minuman yang irit. Apa saja dimaniskan dengan bahan ini; pasta gigi, obat kumur, tembakau pipa, tablet vitamin, soft drink.
Lalu tiba-tiba pada tahun 1972, Food and Drug Administration Amerika mencoret sakarin dari daftar bahan-bahan gras (Generally recognised as safe).
Sejak bahan itu kemudian diketahui menimbulkan kanker kandung kemih pada tikus percobaan di Kanada tahun 1977, maka FDA Amerika tidak hanya mencoret, tapi melarang sama sekali pemakaiannya dalam makanan kalengan.
Baca juga: Jangan Sepelekan 6 Pertanda ini, Bisa Jadi Gula Darah Anda Tinggi!
Gemparlah rakyat Amerika yang melawan keputusan pemerintahnya. Terutama rakyat yang mempunyai saham pabrik makanan dan minuman pelangsing tubuh. Memang aneh. Pemerintah yang demi melindungi mereka sendiri itu justru mereka lawan.
Pemerintah Amerika terpaksa mengalah dan menunda berlakunya larangan itu selama delapan belas bulan. Kekuasaan di sana memang berada di tangan rakyat.
Selama penundaan ini, pemerintah yang malang itu dituntut untuk meneliti lebih saksama apakah sakarin memang benar menimbulkan kanker kandung kemih pada manusia. Tidak sekadar pada tikus-tikus saja. Apalagi tikus Kanada.
Sementara itu, semua bahan makanan kalengan yang diberi sakarin harus diberi peringatan tentang risiko menderita kanker kalau menelan sakarin sebagai makanan sehari-hari. Tentu saja ada yang menganggap sepi ketentuan ini.
Baca juga: Tak Disangka! Daun Pepaya yang Pahit Ternyata Punya Banyak Manfaat, Termasuk Turunkan Gula Darah
Siklamat yang kontroversial
Pada tahun 1937, Michael Sveda, seorang mahasiswa University of Illinois, menemukan manisnya siklamat; sebuah garam natrium dan kalsiumdari asam sikloheksana sulfamat. Ia memang mahasiswa normal yang menormalkan kehidupan kampus.
Bahan itu tiga puluh kali lebih manis daripada sakarin dan sejak ditemukan cara pembuatannya secara komersial tahun 1950, ia diedarkan sebagai kristal putih mengkilat dengan nama sucaryl dan sucrosa.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR