Advertorial

Mana yang Lebih Berbahaya? Kebanyakan Garam atau Kebanyakan Gula?

Aulia Dian Permata
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Kita sudah sering mendengar bahwa kebanyakan makanan yang manis atau asin berbahaya buat kesehatan.

Baik gula dan garam, masing-masing memang punya risikonya sendiri bagi tubuh.

Namun, di antara keduanya, sebenarnya mana yang lebih buruk?

Apakah kebanyakan gula atau kebanyakan garam?

Baca Juga:Foto-foto Ini Menunjukan bahwa Sampah Plastik Merupakan Ancaman Mematikan Bagi Makhuk Hidup

Gula dibutuhkan manusia sebagai sumber karbohidrat sederhana.

Sementara itu, zat mineral bernama natrium yang terkandung dalam garam dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Pada dasarnya, kelebihan asupan apa pun tak baik buat kesehatan Anda.

Akan tetapi, tak ada salahnya untuk mencari tahu perbandingan bahaya antara pola makan kebanyakan gula dan kebanyakan garam.

Bahaya kebanyakan garam

Kekhawatiran terbesar para ahli gizi dan tenaga kesehatan seputar bahaya kebanyakan garam adalah risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).

Dalam tubuh, natrium dalam garam bertugas menahan cairan dalam tubuh.

Kalau seseorang kebanyakan garam, makin banyak pula cairan yang menumpuk atau terjebak di pembuluh darah, ginjal, jantung, serta otak.

Akibatnya, ia bisa mengalami hipertensi.

Hipertensi dapat meningkatkan risiko komplikasi yang fatal seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Baca Juga:Rohimah sang Penipu, Mantan Guru Agama dengan Empat Nama dan Enam Suami

Kebanyakan gula ternyata lebih bahaya

Bahaya dari kebanyakan konsumsi gula jauh lebih rumit daripada garam.

Kalau kebanyakan garam meningkatkan risiko kena penyakit jantung, kebanyakan gula efeknya bisa menjalar ke mana-mana.

Gula berlebihan akan disimpan tubuh sebagai cadangan lemak.

Maka, mengonsumsi gula kebanyakan membuat kita cepat gemuk.

Namun, kebanyakan makan gula juga bisa meningkatkan risiko hipertensi, obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, dan kanker.

Ini karena kadar gula berlebih bisa menyebabkan peradangan serta penuaan sel-sel dalam tubuh.

Baca Juga:Mafia Amerika Tak lagi Menyeramkan, Inilah Lima Gangster Terbesar di Dunia Saat Ini

Seperti dijelaskan ahli gizi dari Pennsylvania State University, Dr Mike Roussell, kebanyakan gula lebih bahaya daripada kebanyakan garam karena ternyata keduanya saling berkaitan.

Kalau kita kebanyakan gula, tubuh akan memproduksi hormon insulin untuk mencerna gula.

Padahal, hormon insulin akan meningkatkan fungsi natrium untuk menahan cairan di ginjal.

Hal ini tentu mengarah pada akibat yang sama seperti kebanyakan makan garam, yaitu risiko hipertensi.

Menurut anjuran dari Kementerian Kesehatan, sebaiknya remaja dan orang dewasa membatasi konsumsi gula sebanyak 5-9 sendok teh sehari.

Untuk asupan garam, batasi sampai satu sendok teh dalam sehari. (Wisnubrata)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?"

Baca Juga:Cek Garis Tangan Anda! Jika Ada Tanda Huruf 'V', Berarti Anda Sangat Beruntung!

Artikel Terkait