Korban tewas para tentara bayaran Halliburton bahkan merupakan yang terbesar dibandingkan sejumlah industri pemasok tentara bayaran lainnya.
Semula keluarga yang ditinggalkan diam saja.
Namun, keadaan berubah setelah kantor pengacara terkenal Lopez, Hodes Restaino, Milman & Skikis mengajukan gugatan keluarga mendiang Tony Johnson, satu dari enam sopir truk Halliburton yang tewas disergap militant Irak pada 9 April 2004.
Peristiwa ini terjadi di jalur genting Kamp Anaconda-Bandara Internasional Baghdad.
Penyergapan terhadap konvoi truk pengangkut minyak dengan 19 sopir yang juga menelan dua korban (satu diculik, satu hilang) tersebut, diklaim sebagai kelalaian dari manajer Halliburton.
Mereka dinilai tak becus memberikan perlindungan terhadap konvoi truk yang amat mencolok perhatian itu.
Di AS, simpati yang dicurahkan kepada keluarga pekerja di Irak terus mengalir.
Apalagi karena apa yang dialami pekerja Halliburton bukanlah yang pertama.
Pada Maret 2004, empat personel Blackwater Security Consulting malah mengalami hal yang amat memilukan.
Mereka dicegat masa di Falujah, dikeluarkan paksa dari kendaraan, dibunuh secara biadab, untuk kemudian jenazahnya digantung di tiang jembatan.
Kasus-kasus tersebut tak ayal mencuatkan kritik tentang standar perlindungan yang buruk untuk para pekerja PMC.
(Baca juga: Wildan Mukhollad, Pemuda Lamongan Aktor Bom Bunuh Diri ISIS di Irak (2))
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR