Irak sendiri bukanlah wilayah genting pertama yang pernah digarap, antara 1962 sampai 1972 Pentagon pernah menugaskan mereka membuat jalan, lapangan terbang, dan pangkalan militer di Vietnam Selatan.
Mulai dari daerah demiliterisasi sampai ke Delta Mekong.
Kala itu mereka dibayar sampai sekitar Rp130 miliar.
(Baca juga: Qalatga Darband, Kota di Irak yang Hilang 2.000 Tahun Lalu Kini Ditemukan Kembali)
(Baca juga: (Video) Mengharukan! Kisah Anak Yang Kembali Bertemu Ibunya Akibat Konflik di Irak)
Dalam proyek membangun kembali Irak, mereka memang terbilang ikut menikmati emas hitam negeri tersebut.
Mereka menerjunkan sampai 24 ribu personel atau tiga perempat dari total pekerja asing yang dipekerjakan di sana.
Hallliburton mengerjakan apa saja, mulai dari menggali jamban, mengantar logistik, mencukur rambut, menyiapkan makan, dan melayani jasa surat-menyurat untuk kepentingan tentara AS.
Ribuan pekerja yang dikerahkan umumnya berasal dari kota-kota miskin di AS.
Mereka rata-rata tak peduli dengan risiko kehilangan nyawa karena sejak mendaftar sudah silau dengan iming-iming upah yang mencapai lebih Rp1,3 miliar setahun.
Buntutnya, hingga kini tercatat sudah ratusan personel Halliburton tewas terbunuh.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR