Bagi kami semua yang selama itu mengharapkan kantor pusat akan segera dipindahkan ke apa yang disebut "benteng di pegunungan Alpen", ini berita baru.
Terutama bagi Martin Bormann, yang sudah melakukan persiapan untuk pemindahan. Ia menerima berita ini sebagai suatu tamparan.
Ia sudah membayangkan bagaimana nanti peperangan akan diteruskan di pegunungan Alpen. Goebbels sebaliknya mempunyai pendapat yang berbeda.
Ia memimpikan akhir heroik di Berlin dan ia setuju dengan keputusan Hitler yang dianggapnya suatu perbuatan bersejarah.
Sulit untuk menerangkan motif apa yang mendorong Hitler mengambil keputusan itu. Mungkin ini disebabkan karena jenderal SS Felix Steiner tidak mengikuti perintah.
Hitler memerintahkan kepadanya agar tanggal 21 April, orang Rusia harus dihalau keluar ibukota dan kalau perlu dengan bantuan angkatan udara.
Namun sebagian, besar pesawat terbang dan angkatan udara besar yang dijanjikan Hitler itu hanya ada di atas kertas.
Karena itu Steiner lebih suka menggiring tentaranya ke barat dengan maksud untuk menyerahkan diri bersama mereka pada Amerika.
Ketika Hitler mendengar hal itu ia naik pitam. la menuduh Steiner pengecut, pengkhianat dan kemudian menyatakan sejak itu ia berhenti memberi perintah kepada angkatan darat.
Goering yang lebih cenderung untuk berunding dengan musuh, juga mencoba untuk meninggalkannya.
Sejak itu Hitler menolak semua tamu, kecuali kalau tidak bisa dielakkan lagi. Ini menempatkan saya dalam situasi yang sulit, tetapi saya tetap tunduk.
"Linge" katanya dengan suara marah kepada saya. "Bahkan orang SS mundur dan mengkhianati saya. Mana mungkin. Saya akan tetap di Berlin untuk mati di sini. Karena saya terlalu sakit untuk ikut berjuang, saya akan bunuh diri seperti yang diharapkan dari komandan benteng yang terkepung".
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR