Ia cepat tertidur. Dr. Giesing menunggu sebentar lalu meninggalkan pesan kepada saya apa yang harus saya lakukan kalau terjadi serangan lagi.
Ia berjanji untuk tutup mulut tentang peristiwa ini kepada siapapun. Saya menjaga agar jangan ada orang yang mengetahuinya, termasuk Bormann dari Himmler.
Kalau keadaan Fuehrer gawat, orang pertama yang saya harus beritahu ialah Dr. Giesing. Namun ini ternyata tidak perlu.
Hitler sembuh kembali. Peristiwa jni menjadi rahasia antara Dr. Giesing dan saya sendiri dan percakapan dengan Giesing saya mendapat kepastian bahwa sejak 1934 Hitler tidak pernah demikian dekat dengan kematian daripada bulan Oktober itu.
Setelah serangan jantung itu Hitler cepat sembuh, tetapi ketika kami bertemu ia mengakui bahwa waktu itu ia sakit berat.
Ia minta saya untuk menceritakan apa yang terjadi, karena ia "tidak sadar", katanya.
Ia demikian yakin bahwa saya tidak pernah membicarakan hal itu dengan siapapun sehingga ia tidak mengingatkan saya bahwa itu suatu rahasia.
Saya tidak tahu apa yang akan terjadi andaikata pada saat itu Himmler misalnya tahu, betapa gawatnya keadaan fisik Hitler.
Dokter Brandt dan Haselbach telah dipecat dari kedudukannya oleh Fuehrer. Dr. Giesing sendiri untuk terakhir kali mengunjunginya tanggal 7 Oktober.
Dr. Morel tinggal sendiri dan lalu kemudian diperbantukan Dr. Ludwig Stumpfegger, anggota SS, atas saran Himmler.
Fuehrer karena itu menjadi curiga sehingga ia tidak mau menerima obat kecuali dari saya. Memang saya sudah bekerja kepadanya sejak tahun 1935.
Pada zaman itu banyak orang Jerman mendambakan bisa dekat dengan Hitler. Saya maksud ketika bintangnya sedang terang. Saya termasuk seorang di antaranya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR