50 Tahun Gerakan 30 September 1965: Dari Panti Jompo Berharap Perempuan Indonesia Tetap Berjuang
Terlepas dari stigma negatif masyarakat mengenai organisasi yang dia ikuti, Lestari (83) adalah sosok yang bersemangat memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia juga begitu getol memperjuangkan nasib buruh dan petani yang memang menjadi fokus Gerakan Wani
Seorang Pria Meninggal Akibat Kecelaan yang Dialaminya 50 Tahun Lalu
Seorang bocah berusia 8 tahun mengalami luka serius ketika dirinya ditabrak oleh mobil di Pennsylvania pada Juli 1965. Luka tersebut ternyata berakibat fatal 50 tahun kemudian.
Singapura Prihatin dengan Penamaan KRI Usman-Harun
Penamaan KRI Usman-Harun mendapat reaksi dari Singapura. Mereka menganggap penamaan ini akan menyakiti keluarga korban pengeboman yang dilakukan Usman dan Harun pada 1965.
Reaksi Media Luar Negeri Terhadap G30S Bervariasi
Muncul di Intisari, Oktober 1967, artikel ini disarikan dari artikel yang ditulis Nugroho Notosusanto dan menceritakan mengenai pandangan media luar negeri atas kejadian G30S dua tahun setelah 1965.
Mengenang G30S: Anak-Anak Tokoh 1965 Sudah Saling Memaafkan (6)
Anak-anak tokoh yang terlibat dalam G30S, baik pelaku maupun korban, sudah saling memaafkan. Mereka ingin menatap masa depan.
Mengenang G30S: Anak-Anak Tokoh 1965 Bangga Ayah Mereka (5)
Anak-anak tokoh yang terlibat dalam peristiwa G30S baik korban maupun pelaku, sama-sama menyatakan bangga terhadap ayah mereka.
Mengenang G30S: Luka Korban G30S Berdasarkan Visum et Repertum (5)
Puluhan tahun fakta di balik peristiwa 1965 terkunci rapat. Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain. Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu; mengungkap fakta-
Mengenang G30S: Mengurai Fakta dari Bangsal Forensik (1)
Puluhan tahun fakta dibalik peristiwa 1965 terkunci rapat. Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain. Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu; mengungkap faktra-
Lorong Masa: Mantan Kiper dan Ketum PSSI, Mauli Saelan (3)
Tidak ada habisnya membahas sepakbola di Indonesia. Termasuk kisah di masa lalu yang termuat dalam artikel Intisari edisi Januari 1965 yang mengangkat Kolonel M. Saelan yang saat itu sedang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Lorong Masa: Mantan Kiper dan Ketum PSSI, Mauli Saelan (2)
Tidak ada habisnya membahas sepakbola di Indonesia. Termasuk kisah di masa lalu yang termuat dalam artikel Intisari edisi Januari 1965 yang mengangkat Kolonel M. Saelan yang saat itu sedang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Lorong Masa: Mantan Kiper dan Ketum PSSI, Mauli Saelan (1)
Bagi penggemar sepakbola nama Saelan tidak asing lagi. Namanya tidak lagi terpisahkan dari perjuangan regu nasional Indonesia. Berikut ini salah satu artikel tentang dirinya yang dimuat di Intisari edisi Januari 1965.
Gua Djimat, Lembah Maut dari Dieng (3)
Sudah sejak lama Dieng menyimpan bahaya laten yang mematikan. Tulisan dari Intisari tahun 1965 ini menceritakan salah satu lokasi yang menyimpan bahaya itu.
Gua Djimat, Lembah Maut dari Dieng (2)
Sudah sejak lama Dieng menyimpan bahaya laten yang mematikan. Tulisan dari Intisari tahun 1965 ini menjadi buktinya.
Gua Djimat, Lembah Maut dari Dieng (1)
Sudah sejak lama Dieng menyimpan bahaya laten yang mematikan. Tulisan dari Intisari tahun 1965 ini menjadi buktinya.