Jangan gegabah
Untuk mengetahui lebih banyak tentang pengobatan dengan sengatan lebah itu, saya membaca beberapa kepustakaan.
Cara pengobatan yang saya saksikan ternyata masih sederhana. Cara lainnya bisa dilakukan seperti akupungtur.
Atau yang lebih canggih lagi dengan menyuntikkan racun lebah yang steril, seperti yang dinyatakan oleh Nicolae V. Iliesiu. Yang penting pasien jangan sampai klenger karena kelebihan dosis.
Menurut para ahli, seperti yang ditulis Hartono, untuk mendapatkan racun itu lebah disetrum dalam suatu tempat dengan permukaan khusus yang bisa menampung racun.
Untuk mendapatkan 1 g racun lebah diperlukan seratus ribu sengatan. Jadi, kalau seseorang disuntik racun lebah 1 mg saja, berarti sama dengan menerima sengatan dari seratus ekor lebah.
Padahal, menurut hasil penelitian yang ditulis dalam Apiaka, dosis pengobatan hanya berkisar antara 5-10 sengatan. Bila yang diterima 200-300 sengatan berturut-turut, si pasien akan keracunan. Lebih fatal lagi, kalau menerima 500 sengatan sekaligus, bisa mati!
Untuk meyakinkan, saya ngomong-ngomong dengan dokter spesialis alergi, dr. Mustopo Widjaja.
Menurutnya, pada sengatan pertama, tubuh akan membentuk sedikit imunoglobulin tipe E (IgE). Sengatan berikutnya akan meningkatkan kadar IgE, bahkan bisa melonjak.
Karenanya, bagi mereka yang sejak lahir berbakat membentuk IgE berlebihan yang merupakan biang alergi, perlu hati-hati. Pada orang normal kadar IgE ini amat sangat rendah.
Kontak racun lebah dengan IgE ini menyebabkan IgE "menempel" pada sel mast dan sel basofil yang mengandung banyak histamin.
Bila histamin sampai keluar akibat banyaknya IgE, maka akan menimbulkan gejala-gejala berupa benjolan, gatal-gatal, sesak napas, tekanan darah menurun dan pingsan, bahkan bisa mati mendadak!
Mencegahnya bisa dilakukan dengan membuat seseorang kebal terhadap racun lebah.
Caranya dengan memberikan "vaksin" racun lebah secara bertahap dan teratur. "Pemberiannya bisa selama hidup orang itu" kata dr. Mustopo.
Di luar negeri orang-orang yang alergi terhadap sengatan lebah biasanya dibekali adrenalin bitatras. Cairan bening dalam ampul ini berfungsi mengatasi akibat sengatan lebah.
Cara menyuntikkannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Bila masih memungkinkan bisa pula dilakukan oleh dokter. Dosisnya sedikit sekali.
Untuk mengetahui alergi atau tidak, seseorang harus menjalani pengujian terhadap IgE yang spesifik terhadap racun lebah ini.
Jadi tidak bisa dengan coba-coba disengat lebah saja. Bisa berabe. (Gede)
(Artikel ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 1990)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR