Di Gringsing, bapak ini disengat seminggu dua kali, kemudian seminggu sekali dan telah datang 37 kali.
Yang disengat meliputi sekeliling tumor, di tumornya sendiri, telapak kaki dan lutut bagian belakang.
"Sengatan itu bisa dianggap sebagai suntikan, sedangkan resep 'dokter'nya berupa campuran madu dan kunyit perasan," katanya.
Entah bagaimana prosesnya, konon tumornya menjadi alum (lembek) dan mengecil. Bahkan ia merasa badannya lebih fit.
Pasien kedua adalah Pak Hasrun Harnadi. Jebolan Pertamina yang kini menjadi pengusaha pompa bensin ini, berhasil saya temui di areal calon pompa bensinnya di Truko, sekitar 10 km dari Gringsing ke arah Semarang.
Bapak ini telah tiga tahun menderita lemah syahwat (impoten). Ia juga menderita rematik.
Menurut pengakuannya, setelah berobat sengatan lebah di Gringsing empat kali, dia merasa lebih kuat.
"Namun sekarang agak lemah lagi, karena kurang rutin ke sana," tutur bapak berusia 57 tahun ini. Bukan itu saja, "rematik saya pun jadi sembuh," ungkapnya.
Dari keterangan tertulis Drs. Hartono Hdw., seorang apoteker dari sebuah perusahaan farmasi, saya ketahui racun lebah memang sangat bermanfaat untuk rematik.
Bahkan, dapat pula dipakai sebagai obat luar. Dengan sengatan lebah, kulit si sekitarnya menjadi merah dan terasa hangat, karena darah banyak mengalir ke permukaan.
Setelah diserap ke dalam tubuh berkat bantuan enzim-enzim dalam racun itu, kelenjar pituitary terangsang untuk menghasilkan hormon ACTH (adrenal corticotrophic hormone).
Hormon ini lalu merangsang cortex adrenal untuk memproduksi hormon kortison lebih banyak. Hormon kortison inilah yang sangat berguna untuk penyakit rematik.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR