Pasutri Butchart menyebut rumahnya "Benvenuto", kata Italia untuk "selamat datang". Yang unik, setiap tamu dijamu dengan teh.
Konon, pada. tahun 1915 saja disajikan teh untuk 18.000 pengunjung.
Tanpa sungkan Ny.Butchart kadang-kadang secara incognito menyajikan sendiri teh kepada para tamu. Pernah terjadi, seorang tamu pria ingin memberinya tips.
Apa jawabannya? "Terima kasih, Sir. Nyonya Butchart tua tidak akan setuju saya menerima sesuatu."
Tak hanya itu, wanita yang hangat dan sederharia itu bisa tiba-tiba masuk ke taman dan mengundang beberapa orang yang sama sekali tidak dikenalnya untuk makan malam.
Kepekaannya terhadap seni dan kombinasi warna bunga, juga sifat ramahnya, menjadi daya tarik bagi banyak orang.
Tuan Butchart sangat bangga akan hasil kreasi istrinya yang diciptakan dengan begitu bebas. Butchart sendiri menyemarakkan taman itu dengan koleksi burung.
Bahkan untuk mendapatkan spesies tertentu yang tidak biasa, ia tak segan bepergian jauh.
Di rumah mereka juga memelihara burung-idara terlatih.
Sekarang tempat itu disebut Begonia Bower. Di tempat itu tampak sejumlah bebek berenang tenang di Star Pond, sementara tingkah seekor burung kakatua turut meramaikan suasana rumah.
Di Butchart Garden memang terdapat pemak-pernik unik. Di antaranya, di danau Sunken Garden, orang bisa memberi makan pelbagai jenis ikan air tawar langsung dari tangan.
Hal menarik lainnya, di taman yang indah itu tidak ada papan larangan. Namun, ada satu pohon bertuliskan "Carve initials here" (ukir inisial nama di sini). Tujuannya, untuk melindungi pohon lain dari corat-coret.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR