Terdesaknya pasukan Korut ternyata membuat sekutunya, China tak senang.
Apalagi dalam sejumlah pertempuran khususnya yang berlangsung di udara, pesawat AS sering melanggar wilayah udara China.
Sedangkan pasukan darat yang bertempur di sepanjang Sungai Yalu, juga sering memasuki wilayah darat China. Tanpa mengumumkan turut berperang, China pun mengerahkan puluhan ribu pasukan daratnya untuk membantu Korut.
Suatu campurtangan militer negara tetangga yang semula tidak diperhitungkan oleh PBB dan AS.
Serangan balik pasukan Korut yang dibantu pasukan infantri China yang sudah berpengalaman dalam perang darat sontak membuat pasukan AS dan Korsel kembali terpukul mundur hingga melintasi 38th Parallel.
Pertempuran pun berubah makin brutal dan tidak mencerminkan pasukan PBB yang megutamakan perdamian.
Prinsip menang secara militer di tanah Korea bahkan menjadi tidak penting.
PBB yang menyadari bahwa Perang Korea tidak lagi merupakan perang yang murni lalu berusaha keras menggiring kedua pihak yang bertikai ke meja perundingan.
AS yang telah kehilangan lebih dari 36 ribu prajuritnya juga sudah kehilangan akal sehingga opsi untuk menggunakan bom atom pun mulai dicanangkan.
Ancaman penggunaan bom atom akhirnya membawa para pelaku Perang Korea ke meja perundingan PBB.
Perang Korea pun berhasil dihentikan melalui gencatan senjata yang dimulai pada bulan Juli 1953 dan masing-masing pihak yang bertikai harus mundur di belakang kawasan netral, 38thPararllel.
Moon Jae-in Jadi Presiden Baru Korsel, Perang Korea Jilid 2 Batal?)
Namun pertikaian yang berhasil dihentikan dengan gencatan senjata itu tetap saja belum menyelesaikan masalah.
Perang Korea yang telah merenggut nyawa lebih dari dua juta orang dan telah menjadi trauma sejarah bagi AS bahkan seolah terlupakan (The Forgotten War).
Namun, sejumlah masalah yang kemudian muncul, khususnya program nuklir Korea, ternyata berhasil membangkitkan trauma sejarah bagi AS.
Ingatan tentang Perang Korea pun kembali menyadarkan AS jika sampai salah langkah dalam menyikapi sepak terjun Korut dan pecah Perang Korea II akibatnya pasti akan lebih dahsyat dibandingkan Perang Korea I.
Oleh karena menjadi masuk akal jika AS tidak berani macam-macam terhadap Korut karena seorang Mac Arthur yang sudah kenyang pertempuran saja gagal menaklukkan Korut.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR