Advertorial
Intisari-Online.com – Pinang (Areca catechu L.) atau jambe termasuk suku Arecaceae. Pohonnya tegak, bisa mencapai tinggi 20 m.
Daunnya berpelepah dan panjangnya bisa 1 m. Buahnya berupa buah buni berbentuk bulat telur, saat muda hijau, setelah tua berwarna merah jingga.
Yang efektif dipakai sebagai obat adalah bijinya. Tapi, berhati-hati dengan biji pinang, karena sangat beracun, begitu juga akar pinang hitam.
Biji pinang segar lebih beracun daripada yang kering. Biji buahnya sering dipakai sebagai teman makan sirih.
Daging biji pinang mengandung senyawa orecoline yang bersifat parasimpatomimetik, senyawa tanin, dan kalium.
Senyawa orecoline bermanfaat mengeluarkan cacing dari dalam tubuh. Taninnya berkhasiat menyembuhkan radang.
Kalium bermanfaat untuk memperlancar air seni, mengeluarkan dahak, dan mengecilkan pori-pori.
Dalam membuat ramuan, pinang hendaknya tidak direbus, cukup diseduh saja. Meminumnya pun saat sudah dingin.
(Baca juga:Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan yang Pernah Menjadi Penyelamat Prajurit Romawi Itu Harganya Selangit)
Kegunaan dan penggunaannya
Disentri: Tumbuk 1 biji pinang, seduh dalam 1 gelas air panas selama beberapa jam. Minum airnya 2x sehari.
Cacingan: Tumbuk halus ½ biji pinang, seduh dengan 1 gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Minum air seduhan menjelang tidur, saat suam-suam kuku.
Difteri: Tumbuk halus 1 biji pinang, seduh dengan ½ gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Air seduhan untuk kumur saat suam-suam kuku, telan sedikit demi sedikit. Lakukan 3x sehari, masing-masing 1 sendok makan.
Luka: Tumbuk 1 biji pinang muda, oleskan pada luka.
Perawatan gigi: Seduh ½ biji pinang muda dengan 1 gelas air panas. Setelah agak dingin gunakan untuk kumur.
Sariawan: Iris-iris 1 bij i pinang dan 1 lembar temukunci. Kunyah-kunyah keduanya selama 5 menit.
Mimisan: Tumbuk halus 1/3 bij i pinang, seduh dengan ½ gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Minum ramuan ini 2x sehari.
(Seperti pernah dimuat di Intisari Extra Health Maret 2016)