Setelah Pulang, Perempuan Yazidi yang Pernah Dipaksa Jadi Budak Seks ISIS Ini Hanya Ingin Membalas Dendam

Moh Habib Asyhad

Penulis

Farida, salah satu perempuan Yazidi yang dijadikan budak seks ISIS di Mosul
Farida, salah satu perempuan Yazidi yang dijadikan budak seks ISIS di Mosul

Intisari-Online.com -Tekad Heiza Shangkal sudah bulat. Perempuan Yazidi yang pernah dipaksa jadi budak seks ISIS yang kini sudah pulang ke rumahnya itu hanya ingin balas dendam terhadap militan yang menerornya.

Heiza diculik bersama ribuan perempuan Yazidi lainnya saat ISIS menyerbut Irak dalam serangan brutal pada Agustus 2014 lalu.

Sekitar 50 ribu anggota kelompok agama dan etnis yang telah lama dianiaya tersebut terjebak saat ISIS mengepung Gunung Sinjar, Irak utara.

Laki-laki dewasa dibunuh, anak laki-laki ditangkap dan dipisahkan untuk dilatih sebagai tentara anak-anak, dan perempuan dan anak perempuan dijual jaringan perbudakan seksual.

(Baca juga:Kejam, Perempuan 10 Tahun Dipaksa Jadi Budak Seks ISIS dan Diperkosa hingga Tewas di Depan Ayah dan Saudarinya)

"Ketika pembantaian tersebut terjadi di Shankal (nama lain yang diberikan orang-orang Kurdi untuk Sinjar) dan ISIS menculik anak-anak dan perempuan,” katanya.

“Dan saya adalah salah satu dari mereka yang dibawa pergi itu," kata Shankal dalam sebuah wawancara dengan situs berita Arab24 seperti diteruskan oleh The Independent, Rabu (20/7).

Akunnya menunjukkan bahwa dia adalah satu dari ribuan wanita Yazidi yang diambil sebagai budak seks, yang dibeli dan dijual di beberapa pasar di wilayah “kekhalifahan” versi ISIS.

"Saya dijual dan dibeli," katanya. Ketika dia akhirnya dibebaskan, dia "tiba di tangan para sahabat", mereka membawanya kembali ke Sinjar, kampung halamannya.

Di sana, dia bergabung dengan unit perlawanan wanita untuk melawan ISIS.

(Baca juga:(Foto) Dianggap ‘Pantas Mati’, Para Pejuang ISIS yang Tertangkap Pasukan Irak Diperlakukan dengan ‘Sadis’)

"Saya terkejut melihat kekuatan militer untuk melindungi Shankal, jadi saya memutuskan untuk bergabung dengan unit tersebut dan melakukan aksi balas dendam," katanya.

"Saya membawa senjata ini untuk membalas dendam terhadap Abu Hassan, Abu Yusuf, dan Abu Sa'ad, yang telah menyiksaku dan menyiksa kaum ibu lainnya."

Diperkirakan 9.900 Yazidi terbunuh atau ditangkap saat ISIS mengambil alih Gunung Sinjar pada musim panas tahun 2014.

Dari jumlah tersebut, 3.100 orang dibunuh, seringkali dengan cara brutal seperti dipancung atau dibakar hidup-hidup.

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Budak Seks ISIS Pulang dan Ingin Balas Dendam")

Artikel Terkait