Intisari-Online.com -Para pasukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) jika berhasil menguasai sebuah kota akan langsung menciptakan teror. Mereka dengan mudah membunuhi warga yang berbeda keyakinan dan mengumpulkan para wanita muda untuk dijadikan budak seks.
Bagi para wanita yang menolak umumnya langsung dieksekusi. Tapi bagi yang terpaksa menerima akan menjalani hidup kelam. Nasib mereka baru bisa berubah jika pasukan Koalisi dan Irak berhasil membebaskan para perempuan yang dijadikan budak seks itu.
(Dijual Di Pasar Seperti Ternak, Inilah Kisah Para Perempuan yang Dijadikan Budak Seks ISIS)
Demi melaksanakan aksi balas dendam, para perempuan itu lalu bergabung dengan militer atau gerilyawan dan kemudian bertempur melawan ISIS. Seorang perempuan bersuku Yazidi-Kurdi (Irak) dan telah menjadi korban budak seks ISIS, berhasil bebas dari cengkeraman ISIS dan bergabung dengan para gerilyawan Kurdi.
Semasa Irak dipimpin oleh mendiang Saddam Hussein, suku Kurdi yang ingin mendirikan negara sendiri kerap digempur militer Irak. Ketika pasukan ISIS merajalela di Irak-Suriah mereka juga jadi sasaran pembataian ISIS.
Oleh karena itu suku Kurdi membentuk pasukan gerilya dan sudah kenyang asam garam pertempuran. Perempuan korban budak seks ISIS yang bergabung dengan gerilyawan Kurdi kemudian mendapatkan pelatihan militer dan berhasil dicetak menjadi penembak jitu (sniper) mumpuni.
Ia kemudian bergabung dengan kekuatan tempur para perempuan Kurdi lainnya dan menjadi kombatan yang tangguh.
Hadiah istimewa bagi rekan-rekan perempuan yang semula korban budak seks ISIS adalah ketika tembakan jitunya berhasil menjungkalkan komandan pasukan ISIS. Komandan itu dikenal sebagai Abu Anas, yang pernah membuatnya jadi budak seks.
Abu Anas tewas dengan kepala jebol oleh peluru senapan penembak jitu pada Sabtu (25/3) . Saat itu pasukan ISIS mendapat gempuran hebat dari pasukan Irak dan Koalisi di kota Mosul.