Intisari-Online.com - Peperangan di jaman sekarang selalu didominasi oleh kekuatan udara karena negara yang bisa meraih superioritas di udara dijamin akan memenangkan pertempuran.
Superioritas udara itu selama ini ternyata telah ditunjukkan oleh Qatar, yang notabene merupakan negara terkecil di kawasan Teluk Persia.
Ketika Perang Teluk I berkobar (1991) militer Qatar yang tergabung ke dalam pasukan koalisi pimpinan AS mengirimkan pilot dan pesawat-pesawat tempurnya untuk berperang.
(Baca juga: Qatar Alami Krisis Pangan, Ribuan Sapi Langsung Naik Pesawat. Bagaimana Caranya?)
Qatar juga mengirimkan jet-jet tempurnya dalam krisis Libya (2015) dan berpatroli di perbatasan Arab-Yaman-Qatar (2016-2017) terkait perang saudara di Yaman yang menyeret keterlibatan militer Arab Saudi.
Dengan pengalaman tempur di berbagai negara itu, pilot-pilot tempur Qatar menjadi terlatih dan selalu dalam kondisi siap tempur (combat ready) menghadapi negara manapun kapan saja.
Mental pilot tempur Qatar yang selalu siap bertempur atau siap menembak jatuh pesawat musuh itulah yang dibutuhkan oeh Qatar ketika harus menghadapi serangan udara dari Arab Saudi.
(Baca juga: Turki Siap Bantu Qatar Jika Harus Berperang Melawan Arab Saudi, Kekuatan Udaranya Mengerikan)
Tidak hanya itu, Qatar juga telah membeli sebanyak 72 unit jet tempur multi peran F-15 SA/QA senilai lebih dari 21 milliar dollar dari AS lengkap dengan persenjataannya.
Jet tempur mutakhir ini salah satu keunggulannya adalah bisa digunakan untuk menyerang semua sasaran di darat, laut, dan udara.
Bisa terbang sejauh lebih dari 5000 km dalam segala cuaca menggunakan tanki bahan bakar cadangan.
Radarnya mampu mengunci lima sasaran sekaligus dan kemudian merontokkan kelima pesawat lawan itu menggunakan rudal-rudal udara ke udara yang dibawanya.
Tapi Arab Saudi juga memiliki jet tempur F-15 beragam varian yang jumlahnya lebih dari 300 unit.
(Baca juga: Jadi Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur-Tengah, Kenapa Qatar Justru Dituduh Dukung Teroris?)
Namun dalam pertempuran udara selain teknologi jet tempur, keterampilan pilot yang sudah terlatih dan memiliki pengalaman tempur sangat menentukan.
Yang pasti jika kekuatan udara Qatar dan Arab Saudi sampai bentrok di udara akan terjadi pertarungan udara yang sama-sama menggunakan jet tempur buatan AS.
Pihak yang diuntungkan juga AS karena para pengamat militernya bisa menyaksikan langsung promosi dan uji coba mesin-mesin perangnya secara gratis.