Setelah keluarga bayi Yaman setuju, maka Ula membagi waktunya antara mengawasi para pasien dan menyusui Yaman di ruang gawat darurat.
"Saya menyusuinya sebanyak lima kali. Bibinya memeluk dan berterima kasih kepada saya," ujar Ula.
"Mereka sangat terkejut dan mengatakan kepada saya bahwa tak akan ada perempuan Yahudi yang mau menyusui bayi Palestina yang tak dikenalnya," tambah Ula.
"Sebenarnya semua ibu pasti akan melakukan apa yang saya lakukan ini," Ula menegaskan.
Menjelang jam kerjanya selesai Ula dan bibi Yaman baru menyadari siapa yang akan menyusui bayi itu selanjutnya setelah sang perawat pulang.
Akhirnya Ula mengunggah masalah itu ke grup para ibu menyusui yang diikutinya di media sosial Facebook dan menerima respon yang luar biasa.
"Dalam dua jam, saya menerima lebih dari 1.000 'likes' dan respon yang ingin menjadi relawan bahkan ada perempuan yang bersedia datang dari Haifa untuk menyusui bayi itu," tambah Ula.
"Sementara ini, saya terus mencoba memberi susu botol untuk bayi ini tetapi belum berhasil," ujar dia.
Menurut media setempat, ibu kandung Yaman masih dalam kondisi serius di rumah sakit sementara Yaman sudah bisa meninggalkan rumah sakit.
Untuk sementara bayi itu akan tinggal bersama kakek dan neneknya di mana beberapa bibinya akan menyusuinya.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Perawat Yahudi Susui Bayi Palestina yang Selamat dari Kecelakaan”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR