Baca Juga : Ternyata Letusan Tambora-lah yang Menyebabkan Kekalahan Napoleon Bonaparte
“Bayi yang bagus sekali!”
“Ya, saya berpendapat demikian juga, walaupun saya ibunya.”
“Ayahnya tampan? Sangat tampan?”
“Sangat tampan, Anda akan sependapat dengan saya.”
Baca Juga : Kisah Raja Shaka Zulu, 'Napoleon dari Afrika' yang Tersohor Gila, Kejam dan Haus Darah
"Saya mengenalnya, madame?”
“Rasanya tidak mungkin, madame.”
Marquise de Pompadour naik lagi ke keretanya sambil menarik napas panjang.
Walaupun hubungan fisik antara raja dan Madame de Pompadour hanya berlangsung dalam waktu 4 sampai 5 tahun, tapi sampai mati wanita itu tetap mendapat tempat dalam hati raja sebagai kawan dekat yang setia dan berpengaruh.
Musim semi tahun 1764, Madame de Pompadour jatuh sakit. Raja menulis kepada menantunya, Putera Mahkota Spanyol: "Kerisauan saya tidak juga berkurang. Saya mengaku bahwa harapan untuk sembuh kecil sekali.... Sudah hampir 20 tahun kami berkenalan dan bersahabat baik ...."
Suatu Selasa sore tanggal 17 April 1764, dari balkon kamar kerjanya di sayap kanan pertama istana Versailles, raja memandang iring-iringan jenazah Marquise de Pompadour.
Seratus imam, dan 80 anak memegang tempat lilin yang berat, mendahului peti jenazah yang dipikul 8 orang. Empatpuluh pelayan dengan pakaian berkabung dan 72 orang miskin mengiringinya ....
Louis XV yang dibasahi hujan tinggal di balkon sampai iring-iringan panjang itu lenyap. Dua butir air mata menggelinding di pipinya dan ia kedengaran berbisik:
Baca Juga : Nenek Buyut Raja Swedia Saat Ini Ternyata Bekas Pacar Napoleon
“Cuma itulah yang bisa saya lakukan untuknya.” Tapi Louis XV cepat melupakannya. Salah seorang kekasihnya yang paling disenangi pada akhir hidupnya adalah Madame du Barry. Tapi pengaruhnya pada pemerintahan tidak sebesar Madame de Pompadour.
Atas permintaan Madame de Pompadour, cucu tukang daging ini dimakamkan di tempat pemakaman biara des Capucines. Biara itu sudah dibongkar dan di bekasnya dibuat jalan, rue de la Paix pada tahun 1806.
Madame de Pompadour tetap berada di dalam tanah tempat ia dikuburkan. Kalau anda ingin tahu, letaknya di bawah trotoar rue de la Paix, kira-kira di depan bangunan bernomer tiga (Andre Castelot, Historia – Intisari April 1978).
Baca Juga : Battle of the Nile : Misi Rahasia Pasukan Napoleon Mengusasi Mesir Lewat Laut yang Berakhir Tragis
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR