Inilah Makna Waisak Bagi Umat Buddha, Termasuk Kelahiran Sosok Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Berikut ini adalah makna Waisak bagi umat Buddha.
Ilustrasi - Berikut ini adalah makna Waisak bagi umat Buddha.

Intisari-online.com - Hari Raya Waisak, yang juga dikenal sebagai Trisuci Waisak, merupakan momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Dirayakan setiap tanggal 23 Mei, Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama.

Berikut ini adalah makna Waisak bagi umat Buddha.

1. Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama

Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini, Nepal, pada tahun 623 SM, melambangkan awal mula perjalanan spiritualnya.

Kelahirannya membawa harapan dan pencerahan bagi dunia.

2. Pencapaian Pencerahan Sempurna

Pada usia 35 tahun, Siddharta Gautama mencapai pencerahan sempurna di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India.

Peristiwa ini menandai momen di mana beliau menjadi Buddha, yang berarti "Yang Tercerahkan".

3. Parinibbana (Wafatnya Buddha Gautama)

Di usia 80 tahun, Buddha Gautama memasuki Parinibbana di Kusinara, India.

Baca Juga: Bagaimana Masa Perjuangan Perlawanan Rakyat Maluku, Melawan Penjajah Belanda?

Parinibbana bukan berarti kematian, melainkan terbebasnya Buddha dari lingkaran samsara (kelahiran, kematian, dan penderitaan).

Makna Lebih Dalam Waisak

Bagi umat Buddha, Waisak bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga momen untuk:

Merenungkan kembali ajaran Buddha: Umat Buddha diajak untuk mempelajari dan memahami kembali ajaran Buddha Gautama, yang tertuang dalam Dhamma.

Memperkuat komitmen: Waisak menjadi momen untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan Upaya Suci, yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Berbuat kebajikan: Umat Buddha didorong untuk melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi semua makhluk hidup.

Menyebarkan kedamaian: Waisak menjadi pengingat untuk menyebarkan pesan damai dan kasih sayang kepada seluruh dunia.

Perayaan Waisak di Indonesia

Di Indonesia, Waisak dirayakan dengan berbagai tradisi dan kegiatan, seperti:

Pradaksina: Umat Buddha berjalan mengelilingi Vihara sambil membawa lilin dan membacakan puja-puja.

Pemandian Rupang Buddha: Patung Buddha dimandikan dengan air harum sebagai bentuk penghormatan.

Baca Juga: Inilah Sumber Sejarah Kerajaan Malaka Yang Pernah Kuasai Semenanjung Melayu

Dharma Santi: Ceramah agama Buddha untuk memperdalam pemahaman umat terhadap Dhamma.

Pelepasan Lampion: Umat Buddha melepaskan lampion ke langit sebagai simbol harapan dan pencerahan.

Waisak merupakan momen penting bagi umat Buddha untuk mengenang kembali perjalanan spiritual Buddha Gautama dan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui perayaan Waisak, umat Buddha diharapkan dapat mencapai pencerahan dan menyebarkan kedamaian bagi seluruh dunia.

Demikian adalah makna Waisak bagi umat Buddha.

Artikel Terkait