Salah Satu Warisan Penjajahan Jepang Adalah Sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga, Mengapa Jepang Menerapkannya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih ada hingga kini adalah sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga.
Ilustrasi - Salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih ada hingga kini adalah sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga.

Intisari-online.com - Di masa penjajahan Jepang, Indonesia diberlakukan sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga.

Sistem ini, yang masih terasa pengaruhnya hingga hari ini, diterapkan dengan tujuan utama untuk mempermudah kontrol dan pengawasan terhadap masyarakat jajahan.

Salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih ada hingga kini adalah sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga.

Alasan Penerapan Sistem Tonarigumi

Jepang memberlakukan sistem Tonarigumi dengan beberapa alasan utama, yaitu:

Memperkuat Kontrol dan Pengawasan: Jepang ingin memantau pergerakan dan aktivitas rakyat secara menyeluruh.

Tonarigumi memungkinkan mereka untuk mengawasi setiap individu melalui struktur organisasi yang tersusun rapi.

Mobilisasi Sumber Daya: Jepang membutuhkan sumber daya alam dan manusia untuk mendukung perang mereka.

Tonarigumi memudahkan mereka dalam memobilisasi rakyat untuk bekerja demi kepentingan Jepang.

Penindasan dan Propaganda: Tonarigumi digunakan untuk menyebarkan propaganda Jepang dan menekan rakyat agar tunduk pada aturan mereka.

Sistem ini memungkinkan Jepang untuk menindak tegas setiap tindakan perlawanan.

Baca Juga: Bagaimana Masa Perjuangan Perlawanan Rakyat Maluku, Melawan Penjajah Belanda?

Komunikasi dengan Warga Jepang: Tonarigumi membantu Jepang dalam berkomunikasi dengan warga negaranya sendiri yang tinggal di Indonesia.

Dampak Sistem Tonarigumi

Sistem Tonarigumi memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat Indonesia, di antaranya:

Kehilangan Kebebasan: Rakyat diawasi secara ketat dan dipaksa untuk tunduk pada aturan Jepang.

Kebebasan berekspresi dan berserikat dibatasi.

Penderitaan Rakyat: Banyak rakyat yang dipaksa bekerja paksa dan menderita kelaparan akibat sistem ini.

Perpecahan Masyarakat: Tonarigumi menciptakan rasa curiga dan perpecahan di antara masyarakat.

Tetangga saling mengawasi dan melaporkan satu sama lain kepada pihak berwenang Jepang.

Warisan Sistem Tonarigumi

Meskipun telah berakhirnya penjajahan Jepang, sistem Tonarigumi masih meninggalkan jejaknya di Indonesia.

Sistem ini telah berevolusi menjadi Rukun Tetangga (RT) yang masih eksis hingga saat ini.

Baca Juga: Inilah Sumber Sejarah Kerajaan Malaka Yang Pernah Kuasai Semenanjung Melayu

Meskipun fungsinya telah berubah menjadi lebih positif, seperti menjaga keamanan dan kerukunan antar warga, penting untuk diingat bahwa sistem ini memiliki akar sejarah yang kelam.

Memahami sejarah Tonarigumi dapat membantu kita untuk lebih menghargai kemerdekaan dan demokrasi yang kita miliki saat ini.

Kesimpulan

Sistem Tonarigumi merupakan salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih terasa pengaruhnya hingga kini.

Penting untuk memahami sejarah dan dampak sistem ini agar kita dapat belajar dari masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik.

Demikian penjelasan salah satu warisan penjajahan Jepang yang masih ada hingga kini adalah sistem Tonarigumi atau Rukun Tetangga.

Artikel Terkait