Itu adalah puncak dari segala tekanan yang pernah ia alami.
"Intel sering mondarmandir. Tak jarang polisi dan satentara datang ke rumah mencari ibu. Senjatanya dilihatin, show of force. Belum lagi ancaman lewat telepon. Terus terang saya jadi was-was. Terutama soal keselamatan ibu. Ibu saya larang pergi sendiri," ujar Fathom.
Fathom tak gentar. Cewek manis berkacamata ini tahu benar perjuangan ibunya.
la bangga ibunya tak pernah takut menyuarakan kebenaran. Langsung kepada sasarannya. Tidak sembunyi-sembunyi.
"Saya mengagumi perjuangan ibu, termasuk kerja kerasnya. Ibu selalu membela kebenaran demi kepentingan rakyat banyak. Saya menilai itu suatu kewajiban. Makanya saya bangga. Apalagi sikapnya sangat demokratis. Kalau ia tak setuju dengan sikap saya, kami adu argumentasi. Setelah itu semuanya diserahkan kepada saya. Tak pernah memaksa," ucap Fathom bangga.
Baca Juga : 6 Anggota Pasukan Penyelamatan Malaysia Tewas Saat dalam Misi Pencarian Remaja yang Hilang di Sungai
Source | : | Majalah HAI |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR