Bahkan Hendrianti mengatkan darah versi asli lebih banyak dibandingkan yang ada di diorama.
Ternyata ada sekitar tiga peluru yang bersarang di punggung kecil Ade Irma Suryani.
Mengutip dari halaman Facebook Museum of Jenderal Besar Dr AH Nasution, Hendrianti menjelaskan saat peritiwa itu terjadi usianya masih 13 tahun.
Saat rumahnya dikepung Cakrabirawa, ia tidur di kamar seberang kamar orangtuanya.
Ia terbangun saat mendengar suara tembakan.
Putri sulung AH nasution itu berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat dari jendela yang tingginya 2 meter.
"Sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang," ucapnya.
Sambil menahan rasa sakit, ia mencari ajudan.
Ia kemudian bersembunyi di kamar ajudan dan diberi tahu keselamatan keluarganya sedang di ujung tanduk.
Baca Juga : Ternyata, Sebenarnya Ada 8 Jenderal yang Akan Diculik Saat G30S/PKI
"Tak berapa lama terjadi ribut-ribut di ruang jaga dan ajudan pak NAs Lettu Czi Pierre Tendean diculik. Sampai pagi saya bersembunyi," katanya.
Setelah hari menjelang pagi, Johanna mencari Hendrianti sambil menggendong Ade Irma yang terluka.
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR