Bentuk moncong yang datar mirip dengan paus balin modern, sementara bentuk tulang panggulnya justru lebih cocok dengan nenek moyang paus, lengkap dengan area di mana biasanya tulang kaki berada.
Lambert memperkirakan M. selenensis masih memiliki kaki kecil di tubuhnya.
(Baca juga: Pada 2016 Saja, Ada 48 Mobil Menabrak Halaman Rumah Ini, Pemiliknya pun Ketar-ketir)
Tidak seperti paus balin modern yang menjaring makanan dari air laut menggunakan piringan keratin (disebut balin) yang menggantung di langit-langit mulutnya, M. selenensis memiliki gigi.
Tapi ini bukan hal yang aneh, karena nenek moyang paus balin memang memiliki ragam mekanisme gigi dan makan. Ada yang memiliki gigi yang besar, kecil, dan yang tidak memiliki gigi.
Namun 23 juta tahun kemudian, gigi-gigi itu menghilang dan digantikan dengan balin.
(Baca juga: Begini Kondisi Keluarga Ahok dan Kamar Sel Ahok di Mako Brimob)
Para peneliti masih belum tau kenapa balin dan menjaring makanan lah yang menang dari berbagai mekanisme makan yang ada dalam garis keturunan ini. Untuk menjawab pertanyaan ini, paleontologis harus lebih memperhatikan spesimen yang sudah ada.
Menemukan fosil paus purba lainnya juga tentu sangat membantu, Lambert dan timnya berencana untuk kembali ke Peru dan mencari fosil lain dari spesis ini.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR