Intisari-Online.com - Penemuan fosil paus dari 36.4 juta tahun yang lalu berhasil mengisi ruang evolusi paus balin, kelompok paus-paus besar seperti paus biru dan paus bungkuk.
Fosil paus ini bernama Mystacodon selenensis dan sejauh ini adalah paus balin tertua yang ditemukan.
(Baca juga: Ilmuwan Mulai Mendapatkan Jawaban Mengapa Paus Pembunuh Mengalami Menopause)
Bentuk rangka dari fosil ini memiliki ciri yang sama dengan famili paus balin yang diketahui muncul setelah kelompok paus purba bernama basilosaurids terbagi menjadi dua: yang satu mengarah pada paus bergigi seperti paus sperma dan luma-lumba, dan satunya mengarah pada paus balin.
"Ini adalah fosil yang kami tunggu-tunggu," Ujar Nick Pyenson, paleontologis di Smithsonian National Museum of Natusal History di Washington DC.
Fosil paus dari waktu ke waktu mampu memberikan jawaban untuk berbagai pentanyaan yang dimiliki oleh para peneliti terkait asal-usul garis keturunan paus. Termasuk bentuk dari paus balin purba.
(Baca juga: Saat Hiu Paus 'Nyasar' Ke Teluk Jakarta)
Paus pertama diperkirakan ada 50 juta yahun yang lalu, tadinya hidup di tanah lalu kemudian pindah ke laut dan akhirnya berevolusi, kaki-kakinya berubah menjadi sirip.
"Ada banyak sekali perubahan dari nenek moyang mereka yang tinggal di tanah," Ujar Olivier Lambert, paleontologis di Museum of Natural Science di Brussel.
Sebelumnya, fosil paus balin yang ditemukan berusia 34 juta tahun. Namun hasil analisa fisik dan molekuknya mengindikasikan paus tersebut sebenarnya lebih tua dari itu.
Pada 2010 Lambert dan timnya mulai menggali fosil M. selenensis dari Pisco Basin di pantai selatan Peru. Ilmuwan memperkirakan hewan purba ini memiliki panjang kurang lebih empat meter, empat kali ukuran lumba-lumba hidung botol.
Untuk memperkirakan di mana letak M. selenensis dalam phon keluarga paus, peneliti membandingkan karakteristiknya seperti bentuk tengkorang dan tulang panggulnya dengan fosil lainnya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR