Serangan Persia ini, menurut Herodotus, disebabkan karena kemarahan Cambyses setelah ditipu oleh penguasa Mesir, Amasis.
Baca Juga: Kalah dalam Perang Vietnam, AS Terpaksa Buang Puluhan Helikopter ke Laut, Kenapa?
Cambyses sebelumnya telah meminta anak perempuan Amasis untuk dinikahi dan dijadikan selir.
Namun Amasis yang tak ingin anaknya dijadikan selir tetap menyetujui permintaan ini, meski dia melakukan penipuan.
Amasis menyamarkan Nitetis, putri dari penguasa sebelumnya, Apries, dan berpura-pura menjadikannya putrinya sendiri untuk kemudian dikirim ke Cambyses.
Namun Nitetis sendirilah yang mengungkapkan tipuan Amasis.
Baca Juga: Kontingen Malaysia Klaim Alami Keracunan Makanan di Perkampungan Atlet Kemayoran
Hal itu membakar amarah Cambyses dan segera memutuskan untuk menyerang Mesir.
Peperangan psikologi Cambyses
Ketika Cambyses tiba di perbatasan timur Mesir, Amasis telah meninggal, dan putranya, Psammenitus (Psamtek III) adalah penguasa baru Mesir.
Untuk melawan misil yang ditembakkan oleh Mesir, Cambyses menempatkan berbagai hewan sakral Mesir di perisainya.
Baca Juga: Diklaim 100% Buatan Sendiri, Jet Tempur Iran Terbaru Justru Mirip Jet Tempur F-5 Tiger AS
Hewan-hewan itu termasuk kucing, anjing, ibes dan domba.
Karena tidak ingin menyakiti (meski hanya gambar), orang Mesir pun menghentikan serangan mereka.
Sebagai strategi psikologis, taktik itu pun berhasil mendatangkan kemenangan untuk Cambyses.
Baca Juga: Mega Proyek Malaysia-China Bikin Makin Bangkrut, Inilah Kebijakan yang Diambil PM Malaysia
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR