Susananya tidak sama dengan tur Santiago Bernabeu. Masuk ke museum Los Blancos, Anda disambut replika trofi Liga Champions.
Selanjutnya di kiri dan kanan lorong berjajar deretan trofi yang pernah diraih oleh Madrid.
Di Vicente Calderon yang ditampilkan bukannya trofi. Di area depan mereka justru memajang kisah sejarah pendirian klub dan keseharian pendukungnya.
Ada patung kepala suku Indian yang dipasang. Atletico rupanya ingin mengisahkan julukan lain yang mereka dapatkan pada era 1970-an, yakni Los Indios.
Selain itu, ada bagian yang menggambarkan seorang pekerja sedang berbincang dengan anaknya yang memakai kostum Atletico.
Satu yang menarik adalah keberadaan sebuah kasur berwarna merah putih.
Rupanya Atletico tak malu mengakui julukan lain mereka sebagai Los Colchoneros yang berarti Si Pembuat Kasur.
Memang warna kostum mereka sama persis dengan warna kasur zaman dulu, yakni kombinasi merah dan putih.
Simbol kehidupan
Pendukung Atletico tidak malu untuk mengakui diri sebagai orang biasa.
Para pemegang kartu socios (anggota resmi klub, Red.) mereka memang didominasi oleh kalangan pekerja.
Banyak di antaranya yang bekerja di sektor informal seperti tukang bangunan, sopir taksi, atau penjual makanan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR