Dokter Dibolehkan untuk Mencabut Alat Bantu pada Tubuh Bayinya, Orangtua Bayi Ini Marah

Mentari Desiani Pramudita
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Dokter Dibolehkan Untuk Menarik Alat Bantu pada Tubuh Bayinya, Orangtua Bayi Ini Marah.
Dokter Dibolehkan Untuk Menarik Alat Bantu pada Tubuh Bayinya, Orangtua Bayi Ini Marah.

Intisari-Online.com-Orangtua mana yang tidak marah jika seorang hakim Pengadilan Tinggi London memperbolehkan dokter untuk memutuskan menarik alat pada tubuh bayi mereka? Itulah yang terjadi pada bayi pasanganConnie Yates dan Chris Gard.

Dilansir dari bbc.com, kasus ini bermula saat kehadiran seorang bayi yang diberi nama Charlie Gard. Bayi Charlie memiliki kelainan yang disebut sindrom mitokondria deplesi.

Ini adalah penyakit langka yang mempengaruhi blok bangunan genetikyang memberikan energi untuk sel. Hal ini menyebabkan kelemahan otot progresif dan kerusakan otak.

(Secara Heroik, Polantas Ini Selamatkan Ibu dan Bayinya dari Aksi Penyanderaan di Dalam Angkot)

Bayi Charlie memiliki kelainan yang disebut sindrom mitokondria deplesi.

Orangtua Charlie, Connie Yates dan Chris Gard meminta kepada Pengadilan Tinggi Divisi Keluarga untuk memberikan bayi Charlie kesempatan hidup.

Oleh karena itu, mereka melakukan kampanye untuk mendanai pengobatan di luar negeri. Dana yang terkumpul mencapai 1,25 miliar Euro.

Namun, ketika hakim memutuskan pengobatan diberhentikan saja, kedua orangtua bayi Charlie marah dan meninggalkan pengadilan.

Beberapa orang, termasuk pihak rumah sakit mengatakan setuju bahwa seorang anak tidak boleh diberikan dukungan hidup dalam jangka panjang.

(Mengharukan, Ibu Ini Rela Mengorbankan Nyawanya Agar Bayi Laki-lakinya Lahir Selamat )

Apalagi untuk melakukan pengobatan di luar negeri, khususnya Amerika Serikat. “Itu sama saja memperpanjang proses kematiannya,” ucap Barrister Victoria Butler-Cole.

Tapi pengacara orangtua Charlie, Sophia Roper berpendapat bahwa bayi Charlie tidak akan menderita kerugian yang signifikan jika ia dibawa ke Amerika Serikat.

“Bayi Charlie harus diberikan kesempatan dalam pengobatan. Oleh karena itu kami akan focus pada perawatannya,” jelas Sophia.

Artikel Terkait