Intisari-Online.com -Sekecil apa pun uang yang digunakan, harus tetap ada pertanggungjawabannya. Begitulah yang terus ditegaskan oleh Wali Kota Trim Rismaharini untuk membiasakan anaknya jujur tetang uang.
“Di perjalanan saya alami, saya disiplinkan anak-anak. Saya sengaja taruh uang terbuka, dia boleh ambil kalau dia kasih bukti (pemakaian),” ujar Risma di Jakarta, Sabtu (23/4).
Menurut Risma, dirinya bukan bermaksud pelit kepada anak-anak. Namun, ia mengajarkan agar mereka dapat mempertanggungjawabkan uang yang mereka keluarkan. Ini merupakan salah satu bentuk pencegahan terhadap korupsi.
“Anak saya sampai bilang 'Ma, aku malu masa PKL aku dikasih catatan (pengeluaran),” kata Risma. “Sampai sekarang, kalau ambil uangnya, ya harus dikembalikan.”
Tak hanya soal uang, Risma juga mengajarkan anaknya untuk peka dengan kondisi di sekitarnya. Sejak kecil, ia membiasakan anaknya hidup sederhana dan rendah hati. Misalnya, anaknya punya dua seragam. Tapi, suatu hari Risma mendapati satu seragam anaknya tidak ada.
“Ternyata dipinjam teman. Katanya kalau punya uang mau dikembalikan. Anak saya mengerti tidak semua temannya mampu,” kata Risma.
Suatu hari, Risma mendapati anaknya jadi lebih rajin menabung. Setiap hari, anaknya mengumpulkan Rp 100. Ternyata, uang itu untuk membantu temannya yang tidak bisa membayar biaya sekolah.
Pendekatan seperti itu tidak hanya dilakukan Risma pada anaknya, tetapi juga anak-anak di Surabaya. Cara Risma memperlakukan anak-anak yang menjadi warganya seolah sedang mendidik sendiri. Misalnya, saat merazia anak di bawah umur yang masih berkeliaran di taman atau diskotik hingga dini hari.
“Saya suruh mereka bersimpuh di kaki ibunya. Sambil menangis mereka,” tegasnya.(Kompas.com)