Demi Panggilan Hidup, Dokter Muda Ini Abdikan Hidupnya Menjaga Kualitas Kesehatan Anak-anak Papua

Gavriel Sukma
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

dokter benediktus andries
dokter benediktus andries

Intisari-Online.com -Benediktus Andries adalah seorang dokter umum di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Ia memilih pindah ke Timika dan bergabung bersama Pusat Penelitian Malaria Timika di Kabupaten Timika, Papua.

(Baca juga:Banyaknya Tantangan Tak Surutkan Niat Milka Tiranda untuk Tetap Setia pada Kesehatan Orang Papua)

Tingginya tingkat penderita malaria di Papua ini membuat pria kelahiran Bogor memusatkan perhatiannya pada wilayah ini. Kemampuan yang dimilikinya membuatnya ingin berguna untuk masyarakat di daerah yang masih kekurangan pelayanan medis.

Ia sempat mengikuti internship terlebih dahulu sebelum pindah ke Timika. Awalnya ia sedang terikat kontrak dengan RSMM, namun keinginannya untuk meningkatkan kuallitas kesehatan orang pedalaman membuat ia resign lalu pindah ke yayasan untuk penelitian ini.

Keputusannya untuk pindah ke Timikia tak menjadi hambatan untuk Andries, walaupun Kota Timika cukup ramai dan salah satu daerah konflik namun ia tetap yakin.

Pria lulusan Universitas Atma Jaya Jakarta ini mengaku ia tidak takut mendengarkan kata hatinya. Baginya. walaupun Papua jauh, ia tetap bagian Indonesia dan seharusnya tidak dibeda-bedakan.

(Baca juga:Foto-foto Ini Tunjukkan Betapa Menantangnya Pembuatan Jalan Trans Papua)

Medan pelayanan ia pun cukup sulit karena akses yang susah, fasilitas yang tak secanggih Ibu kota dan masih seringnya perang, namun itu tak menutup niatnya untuk terus melayani masyarakat Timika.

Dilansir dari Detikcom, saat Andries ditemui di Malaria Research Facility ia memang memilih untuk berjalan jauh dari meganya Jakarta. Keinginan Andries untuk Timika yang bebas dari malaria, bahkan Indonesia yang bebas dari malaria membuat ia yakin akan keputusannya.

“Orangtua enggak ada masalah, apa pun yang saya mau untuk menggunakan ilmu saya kepada orang-orang mereka tetap support,” ujarnya saat ditanya tentang dukungan orangtuanya.

Baginya menjadi dokter harus mampu mengaplikasikan apa yang sudah kita miliki untuk masyarakat. Hal iniyang membuatnya berkonsentrasimengurusi kualitas hidup anak-anak di Timika, karena mereka yang akan menjadi generasi penerus.

Maka Andries ingin menempuh pendidikan lagi untuk mengambil spesialis anak untuk menjamin anak-anak berkembang dan memiliki kualitas dalam hidup.

(Baca juga:Setelah Puluhan Tahun Lamanya, Harga Bensin di Papua Sama Seperti Harga Bensin di Jawa)

Tujuan mulia yang Andries ingin capat membuatnya percaya akan dirinya, “saya nggak takut kalau umur sudah ada yang atur, saya menjunjung tinggi profesi. Dokter itu melayani dan bekerja untuk kepentingan masyarakat, maka peran dokter sangat penting. Selama ini banyak yang tak bertahan karena banyaknya cobaan, bagiku di sini perlu tenagan yang bukan Cuma ahli tapi juga punya hati untuk Papua,” ujarnya.

Inilah pilihan hidup seoarang Dr. Benediktus Andries. Bekerja di Timika merupakan panggilan hidup dan tujuan besar dalam hati nurani Andries dan ia akan melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dokter muda ini punya tujuan mulia untuk mengabdi kepada Tanah Papua, selamat berjuang untuk Indonesia.

Artikel Terkait