Nah, kabar baik bagi kita yang gemar mengonsumsi kafein. Sebab kafein akan meningkatkan mertabolisme tubuh sehingga dapat membakar lebih banyak kalori. Usut punya usut, kafein memiliki kemampuan khusus untuk memecah lemak, khususnya lemak visceral.
Kafein akan menstimulasi sistem saraf untuk melakukan pemecahan lemak. Sebagian besar kafein dimetabolisme menjadi senyawa turunannya, yaitu paraksantin. Aktivitas dari paraksantin ini akan meningkatkan terjadinya lipolysis.
Ketika kafein dimetabolisme dan paraksantin terbentuk, terjadi stimulasi peningkatan kadar asam lemak bebas. Hal ini mengindikasikan bahwa paraksantin adalah agen lipolitik aktif yang memfasilitasi pembakaran lemak.
Menurut hasil penelitian, konsumsi kafein 200 mg akan meningkatkan metabolisme tubuh sebanyak 15 persen dalam waktu 2-3 jam, ini setara dengan 2 gelas kopi atau teh per hari. Namun, jika Anda tidak terbiasa mengkonsumsi kafein, mulailah dengan dosis 3 mg/kg berat badan.
4. Defisit Kalori
Defisit kalori merupakan keadaan ketika kalori dari makanan yang dikonsumsi, lebih kecil daripada kalori yang dibutuhkan untuk latihan. Defisit kalori berperan dalam pemecahan lemak visceral, karena saat tubuh kekurangan kalori maka simpanan lemak tubuh akan dipecah utuk dijadikan sumber kalori.
Defisit kalori dapat dilakukan dengan mengurangi asupan makanan mulai dari 500 hingga 1000 kkal perhari. Namun, perlu diingat bahwa pengurangan asupan ini harus dilakukan secara bertahap dan dikonsultasikan dengan ahli gizi.
Penulis | : | Ilham Pradipta M. |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR