Inilah Risiko Memiliki Perut Buncit

MeetDoctor

Editor

Inilah Risiko Memiliki Perut Buncit
Inilah Risiko Memiliki Perut Buncit

Intisari-Online.com -Jika perut Anda mulai terlihat buncit, Anda lebih baik waspada. Misalnya, mengukur lingkar pinggang Anda untuk mengetahui apakah Anda sudah berada di tahap obesitas yang membahayakan. Cara mengukur lingkar pinggang yang tepat adalah dimulai dari atas tulang pinggul Anda. Bila Anda wanita, lingkar pinggang Anda tidak boleh lebih dari 80 cm. Sementara lingkar pinggang pria tidak lebih dari 90 cm. Apakah lingkar pinggang Anda melebihi ukuran tersebut? Jika ya, Anda lebih baik waspada. Pasalnya, lemak di area perut lebih berbahaya dibandingkan lemak di area panggul dan paha. Lemak di area perut yang disebut lemak visceral ini bisa menimbulkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, serta gangguan metabolisme.Penyebab ukuran lingkar pinggang yang melebihi batas normal adalah gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, terbiasa mengonsumsi makanan berlemak dan jarang berolahraga. Penumpukan lemak di daerah perut juga bisa disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terganggu.Cara mengatasinya adalah mengatur supaya berat badan tetap ideal dan menghilangkan tumpukan lemak di sekitar pinggang. Ini caranya:

  1. Mulailah mengatur pola makan dengan mengurangi asupan karbohidrat (termasuk nasi, mi, dan pasta).
  2. Perbanyak mengonsumsi serat dari buah dan sayuran.
  3. Olahraga teratur, setidaknya 30 menit per hari.
  4. Tidur malam yang cukup dan minum banyak air putih.
Bila Anda ingin mencoba jalan pintas seperti diet instan, pikirkan kembali pilihan ini. Pasalnya, Anda bisa cepat kurus tapi Anda pun dapat lebih cepat gemuk. Bahkan, lebih gemuk dibandingkan sebelumnya. Inilah yang dinamakan efek yoyo. Misalnya, menggunakan obat pelangsing atau sengaja melewatkan jadwal makan. Cara ini juga akan membuat Anda mudah sakit. Pasalnya, penurunan berat badan yang ideal harus terjadi secara perlahan-lahan. “Lambung secara alami memproduksi asam yang berfungsi melumatkan makanan yang masuk. Tujuannya untuk meringankan kerja usus dan agar makanan lebih mudah dicerna. Asam lambung akan melukai lambung bila tidak ada makanan yang masuk untuk dicerna,” tegas dr. Witri Rahmania.