Keripik kentang merupakan oleh-oleh khas Batu. Maklum saja, Batu termasuk penghasil kentang. Keripik kentang memiliki rasa gurih yang membuat Anda tak ingin berhenti memakannya. Tampilannya berwarna putih kapur. Dia biasanya dikemas dalam kantung plastik tebal atau kantung alumunium.
Dodol/jenang apel
Dodol apel ini lagi-lagi merupakan oleh-oleh khas Batu. Jenang ini terbuat dari buah apel, tepung ketan, tepung beras, santan, gula pasir, susu, minyak goreng, dan natrium benzoat. Buah apel yang dijadikan bahan terdiri atas dua varietas, yakni manalagi dan rome beauty. Karena mengandung buah apel, rasa dodol ini menjadi unik. Kalau dodol ketan biasanya rasa manisnya sangat kuat, maka dodol apel memiliki rasa manis disertai sedikit rasa asam khas apel.
Cider & cuka apel
Cider apel merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi sari buah apel. Minuman ini bermanfaat untuk menghangatkan tubuh. Karenanya, cider apel cocok diminum di malam hari atau di daerah dingin. Minuman ini dijual dalam kemasan botol.
Sama seperti cider, cuka apel adalah hasil olahan dari sari apel. Cairan ini biasanya dikemas dalam botol berwarna gelap. Dalam proses pembuatannya, cuka apel melewati proses fermentasi tanpa menghasilkan alkohol. Cairan bening kuning kemasan ini rasanya masam dan biasa digunakan untuk saus salad. Cuka apel bisa pula diminum sebagai obat. Khasiatnya antara lain sebagai antibakteri dan antiseptik, menurunkan kadar kolesterol darah, meningkatkan daya tahan tubuh, melegakan saluran pernapasan, dan masih banyak lagi khasiat lainnya. Cara meminumnya dicantumkan pada kemasannya.
Kaos Soak Ngalam
Kalau di Bali dikenal Jogger dan di Yogyakarta dikenal Dagadu sebagai “pabrik” kata-kata yang dicetak pada T-shirt atau polo shirt, maka di Malang ada Soak Ngalam Ketiganya serupa tapi tak sama. Pada kaos Soak Ngalam Anda akan menemukan kata-kata atau kalimat walikan (kebalikan) yang biasa diucapkan atau ditulis oleh orang tertentu dari Malang. Misalnya “Adapes gae idrek, golek ojir gae ngrayab adapes” (Naik sepeda buat bekerja, cari uang untuk membayar sepeda), “Kapan ngobene kok kubam’e kaitan iki” (Kapan minumnya kok mabuknya baru sekarang), dan
“Akeh kubam ublem narubuk” (Banyak mabuk masuk kuburan).
Keramik Dinoyo
Selain T-shirt atau polo shirt khas Malang, masih ada cenderamata khas lainnya, yakni pernak-pernik terbuat dari bahan keramik semi porselin yang dihasilkan di Kampung Keramik Dinoyo. Wujudnya macam-macam seperti tempat penisl, perapian aromaterapi, tempat tisu, hingga vas bunga. Selain keramik, cenderamata lain yang layak dijadikan oleh-oleh adalah kerajinan berbahan gibs, umumnya berupa pigura untuk foto berukuran kartu pos. Cenderamata tersebut juga dihasilakn di Kampung Keramik Dinoyo. (Gde)
Source | : | where to go malang dan sekitarnya |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR