Tao kini berusia 98 tahun. Ia lahir pada 13 Agustus 1918 saat Perang Dunia I berakhir, di sebuah kota bernama Pondicherry, wilayah jajahan Prancis di India. Ibunya meninggal ketika Tao berusia tujuh tahun. Ayahnya kemudian menyerahkannya kepada bibi dan pamannya yang juga tinggal di kota yang sama. Bersama paman dan bibinya ia dibesarkan sebagai seorang vegeratian.
Ketika masih sangat muda, Tao sudah melakukan perjalanan ke banyak negara bersama pamannya yang bekerja merancang proyek rel kereta api. Pada umur 12 tahun, Tao berkesempatan bertemu dengan Mahatma Gandhi. “Laki-laki kecil yang lucu duduk di lantai dengan gelas dan semua orang membungkuk kepadanya,” kata Tao mengingat kejadian itu.
Tiga minggu berselang, pamannya membawa Tao ambil bagian dalam Gandhi's Salt March. Gandhi's Salt March merupakan aksi pembangkangan sipil tanpa kekerasan di India yang diprakarsai oleh Mohandas Karamchand Gandhi.
Gerakan ini digagas untuk menghasilkan garam dari air laut di desa pesisir Dandi.
Tao mengaku, dari ayahnya yang adalah orang India modern di zamannya, dan pamannya, aia belajar tak menunjukkan penghinaan bagi siapa pun. Sebaliknya, ia selalu ingin membangkitkan rasa kesatuan.
Mulai menari
Ketika Perang Dunia II pecah, ia bersama bibinya menjadi pengungsi di Rhone, Prancis. Awalnya, mereka ke Eropa untuk menyusul ayah Tao yang ditugaskan di Prancis. Dalam pengungsian itulah, Tao mengenal anggur, yang kini menjadi salah satu minatnya.
Setelah itu Tao pergi ke London. Di sana ia menampilkan tarian India untuk pasukan Amerika Serikat yang bertugas di sana. Di sana juga ia bertemu dengan Marlene Dietrich, seorang artis Jerman berkebangsaan AS, yang kemudian menjadi teman baiknya.
Setelah perang usia, ia kembali ke Prancis dan menjadi model untuk merek Lanvin. Tak lama kemudian ia terbang ke AS untuk pertama kalinya di tahun 1948. Ia kembali ke AS setahun kemudian untuk bekerja sebagai artis yang dikontrak di Hollywood oleh rumah produksi MGM selama beberapa tahun.
Di California, ia kemudian menjadi guru yoga. Yoga bukanlah kegiatan yang aneh baginya. Tao sudah melakukannya sejak ia masih sangat kecil—terlepas dari larangan pengasuhnya yang menyebut yoga bukan aktivitas perempuan.
Murid pertama Tao adalah aktris Debbie Reynolds dan Kathryn Grayson.
Tidak puas dengan kemampuan beryoga yang dimilikinya, Tao lalu kembali ke India. Di sana ia memperdalam pengetahuan tentang yoga dari guru yoga terkenal Krishna Pattabhi Jois.
“Murid-murid saya adalah anak-anak saya,” kata Tao, yang dari pernikahannya dengan Bill Lynch, seorang broker asuransi, tidak dikaruniai aka. Selain beryoga, untuk tetap menjaga semangat mudanya, ia mengambil kelasmenari bersama patner yang usianya 70 tahun lebih muda darinya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR