Intisari-Online.com—Sering kali kita tidak menyadari kalau kita terlampau candu dengan media sosial. Candu facebook misalnya. Secara tidak sadar, hidup kita sangat dipengaruhi dengan aktivitas di media sosial.
Kecanduan media sosial bisa dilihat melalui berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk aktivitas tersebut, dampak dari aktivitas tersebut, dan perilaku baru yang ditimbulkan akibat terlalu sering menggunakan media sosial.
(Langkah-langkah Menggunggah Video si Kecil di Media Sosial)
Sebetulnya banyak juga orang yang setiap hari menggunakan media sosial dan tidak berdampak begitu buruk. Namun ada pula di antara kita yang menggunakan media sosial sampai pada tahap kecanduan. Apakah Anda termasuk? Silakan cek dengan menjawab pertanyaan ini:
1. Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk facebook (media sosial lainnya) ?
Langkah pertama adalah hitunglah waktu yang Anda habiskan dengan media sosial. Boleh membuka media sosial setiap hari, namun sewajarnya. Yang melewati batas wajar itu adalah lebih dari dua jam sehari di luar pekerjaan.
Saran: Jika sudah menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari menggunakan media sosial, upayakanlah untuk menguranginya. Ingatkan diri Anda bahwa lebih dari dua jam sehari mengakses media sosial berakibat buruk bagi Anda.
(Jangan Rusak Pertemanan Gara-gara ‘Postingan’ di Media Sosial)
2. Apakah media sosial menjadi begitu penting bagi Anda?
Apakah posisi bermain media sosial sama pentingnya dengan aktivitas lainnya seperti bekerja, sekolah, rekreasi, berkumpul bersama keluarga dan teman? Apakah Anda lebih memperhatikan media sosial ketimbang waktu untuk olahraga dan makan? Apakah Anda tidak bergaul di dunia nyata gara-gara media sosial? Apakah Anda gagal dalam pekerjaan gara-gara media sosial?
Jika ya, maka kemungkinan besar Anda sudah terlalu candu. Dan jika aktivitas lainnya dikorbankan demi media sosial, sudah bisa dipastikan ada masalah dengan prioritas hidup Anda.
Saran: Buatlah daftar aktivitas penting yang harus Anda lakukan ketimbang menghabiskan waktu dengan media sosial. Misalnya membaca buku ketimbang membuka media sosial saat menunggu bus atua kereta. Intinya pilihlah untuk melakukan hal lain ketimbang membuka media sosial pada waktu-waktu luang.
Source | : | verywell.com |
Penulis | : | Tika Anggreni Purba |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR