Ketika Media Sosial Turut Serta Menggagalkan Percobaan Kudeta Militer di Turki

Moh Habib Asyhad

Editor

Ketika Media Sosial Turut Serta Menggagalkan Percobaan Kudeta Militer di Turki
Ketika Media Sosial Turut Serta Menggagalkan Percobaan Kudeta Militer di Turki

Intisari-Online.com -Percobaan kudeta militer terjadi di Turki pada Jumat malam (15/7). Jembatan ditutup, tank-tank beriringan sepanjang jalan kota, dan pesawat terbang rendah; berita-berita itu awalnya sangat sulit didapatkan oleh warga sekitar, mengingat beberapa media sosial seperti YouTube, Facebook, dan Twitter diblokir oleh tentara.

Tak hanya itu, radio negara TRT secara dramatis juga dikuasai oleh militer. Melalui radio yang sama, mereka menyebut diri sebagai “dewan perdamaian”, yang akan menjalankan negara dan akan memberlakukan jam malam dan darurat militer.

“Militer telah menguasai TRT, sepertinya mereka tengah mempersiapkan membuat pernyataan,” tulis salah seorang dalam kantor stasiun radio itu dalam akun Twitter-nya.

Tak lama kemudian, pernyataan itu muncul juga. “Angkatan Bersenjata Turki telah benar-benar mengambil alih pemerintahan dari negara untuk mengembalikan tatanan konstitusional, hak asasi manusia dan kebebasan, aturan hukum, dan keamanan umum yang hancur. Semua perjanjian internasional masih berlaku. Kami berharap, semua hubungan baik dengan negara lain akan terus berlanjut.”

Perdana Menteri Binali Yildrim mengecam pernyataan itu. Ia menyebut langkah itu sebagai “tindakan ilegal” dan menegaskan bahwa pemerintah akan tetap bertanggung jawab atas berlangsungnya negara.

Percobaan kudeta tersiar melalui media sosial

Meskipun upaya pemblokiran dilakukan terhadap Facebook dan Twitter, toh masih ada beberapa media sosial yang tak bisa dibungkam. Periscop, Instagram, Vimeo, bahkan Facebook Live, adalah beberapa di antaranya.

Periscope menjadi salah satu yang “aman-aman saja”. Ia masih bebas digunakan oleh para penduduk ibukota negara itu, Ankara. Facebook Live juga tidak mengalami persoalan berarti. Kejadian di Istambul dan Ankara bahkan bisa disiarkan di layanan tersebut.

Dari Periscope terlihat bagaimana kebingungan terjadi di jalan-jalan Ankara. Sementara pengguna yang lain mendengar suara tembakan. Di tempat lain, ada yang berhasil meregam bagaimana tank-tank digelundungkan, sementara yang lain merekam pesawat jet yang terbang rendah.

Dari Instagram tertangkap bagaimana sebuah pesawat menembak dari udara.

Erdogan, melalui fitur FaceTime, mendesak orang-orang untuk turun ke jalan, berharap suara mereka bisa didengar. Banyak orang melakukan perintah itu. Dari saluran yang sama, mereka beramai-ramai mengungkapkan perasaan mereka. Militer, di sisi lain, memerintahkan mereka untuk tetap berada di rumah.

Laporan-laporan langsung banyak menunjukkan kelompok-kelompok yang yang menentang kudeta. Mereka bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. Taksim Square dan bandara di Istanbul menjadi beberapa titik yang begitu ramai oleh kerumunan penentang kudeta itu.

Semakin malam kerumunan semakin membesar sehingga live streaming tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Dan kita tahu, percobaan kudeta militer di Turki dapat diatasi hanya dalam hitungan jam.(Mashable)