Intisari-Online.com -Operasi Dark Room berhasil membongkar jaringan pedofilia terbesar di Norwegia. Dalam operasi itu, kepolisian berhasil menyita 150 terabyte data, termasuk foto, video, dan transkrip percakapan di dunia maya antar-anggota jaringan tersebut.
Dalam laporan Independent, tak hanya anak-anak, jaringan ini dikabarkan juga menarget bayi yang baru lahir. menurut Hilde Reikras, Kepala Operasi Dark Room, materi-materi yang disita menunjukkan pelecehan anak dari segala usia, termasuk bayi.
“Materi yang disita, antara lain, tentang penetrasi balita, anak-anak yang diikat, anak-anak berhubungan seks dengan binatang, dan anak-anak berhubungan seks dengan anak-anak lain,” ujar Reikras.
Baca juga:Mantan Pendeta di Australia, Dipenjara 10 Tahun Karena Kasus Pedofilia
Semua orang yang ditangkap tinggal di Norwegia, tetapi polisi mengonfirmasi mereka sedang menyelidiki salah satu orang terduga yang menetap di luar negeri. Pengungkapan jaringan besar paedofilia itu dianggap yang terbesar yang pernah terjadi di negeri tersebut.
Reikras mengatakan, mereka yang ditahan telah bertemu satu sama lain lewat jaringan internet gelap, ruang daring tak bertuan, tempat pengguna dapat berselancar tanpa identitas jelas.
Salah seorang pria yang sedang menunggu kelahiran anak dari pacarnya juga telah membahas rencana mereka untuk melakukan penyalahgunaan terhadap bayi secara seksual setelah ia lahir.
Beberapa dari mereka yang ditahan telah melakukan pelanggaran, yakni melakukan live-streaming anak-anak mereka sendiri. Mereka yang ditangkap termasuk dua pejabat terpandang, satu guru, dan pengacara.
Polisi Norwegia melaporkan, penyelidikan mereka dimulai setelah ada bocoran dari Biro Investigasi Federal AS (FBI). Sebanyak 51 orang itu akan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.