Gunung Sibayak yang sekarang berada dalam kaldera tua merupakan Sibayak Muda. la memiliki beberapa kawah yang terdiri atas lapangan solfatara dan fumarola. Di bagian tengah kaldera tua terdapat Gunung Pertetekan.
Luas kaldera diperkirakan 900 m2 dengan dinding utara ditutupi piroklastik produk Gunung Pintau (2.212 m). Sedang dinding barat terdiri atas aliran lava cukup tebal.
Satuan morfologi kompleks Gunung Sibayak terdiri atas beberapa kerucut vulkanik, masing-masing menjadi pusat erupsi. Kerucut vulkanik ini disusun oleh aliran lava dan kubah lava. Kerucut Gunung Pintau dan dua buah kubah lava di bagian selatan dihasilkan oleh aktivitas terakhir. Hasil erupsinya banyak mengeluarkan batu apung (pumice).
Van Bemmelen (1949) menyebutkan, produk gunung api Sibayak terbentuk antara endapan pra-Toba dan pasca-Toba (Peta Geologi daerah Danau Toba). Stratigrafinya dihubungkan dengan pembentukan Danau Toba. Diterangkan, telah terjadi letusan tuff Toba yang diduga membentuk Gunung Singkut, diikuti pembentukan collapse Danau Toba. Erupsi kedua membentuk Gunung Sibayak – Gunung Pintau, Gunung api Sinabung, dan Pusuk Bukit, yang menyebabkan miringnya Pulau Samosir ke arah barat daya.
Source | : | majalah intisari januari 2007 |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR