Intisari-Online.com - Bagaimana situasi Gunung Kelud pascaerupsi? Meski sudah dibuka untuk umum, namun pengunjung hanya bisa melihat kondisi Gunung Kelud setelah letusan dalam jarak tiga kilometer dari puncak. Itu zona aman yang ditetapkan oleh Pemkab Kediri.
Meski pembukaan terbatas itu mendapat tentangan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo, namun hingga Sabtu (22/3/2014), Pemkab Kediri masih membuka kawasan wisata itu bagi pengunjung.
Dari amatan Surya Online di pintu masuk Desa Sugihwaras, ada ratusan yang masuk ingin melihat kondisi kawasan puncak Gunung Kelud. Gunawan, salah satu petugas di pintu masuk menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan instruksi terkait penutupan tempat wisata Gunung Kelud.
"Sampai sekarang belum ada pemberitahuan dari pimpinan, jadi kami tetap buka. Hari ini pengunjungnya jumlahnya kisaran lima ratusan," jelasnya.
Wakil Bupati Kediri, Masykuri, menyatakan bahwa berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pihaknya hanya membolehkan pengunjung pada zona aman yaitu 3 km dari pusat erupsi.
"Posisi rest area 1 jaraknya sekitar 10 km dari puncak, sedangkan rest area 2 jaraknya masih 4 km dari puncak," kata Edhi Purwanto, Plt Kabag Humas Pemkab Kediri.
Pemkab Kediri juga membatasi area terlarang dengan memasang barikade kawat berduri dari jarak 3 km dari puncak. Di lokasi ini juga terpasang papan imbauan larangan masyarakat memasuki zona berbahaya.
Hanya saja, beberapa pengunjung bandel. Mereka nekat mendaki hingga mendekati kawah melalui jalur tikus. Dengan mengendarai sepeda motor mereka memutar ke kawasan puncak. Jalur ini biasa dilalui komunitas trail yang biasa melakukan wisata petualangan ke puncak Gunung Kelud.
Buat yang penasaran, tetap taati peraturan jika ingin melihat kondisi Gunung Kelud pascaerupsi. (Kompas.com)