Metode ini adalah hasil kompromi konstitusional yang menggabungkan pemilihan presiden dengan suara pemilih paling banyak dengan pemilihan presiden melalui Kongres (DPR dan Senat).
Elector
Jumlah elector pada setiap negara bagian ditentukan oleh berapa banyak anggota Kongres (DPR dan Senat) dari sebuah negara bagian, plus daerah khusus ibu kota Washington D.C yang memiliki tiga elector. Total elector sendiri ada 538. Tapi elector sama sekali bukan anggota Kongres atau pejabat pemerintah/partai. Setiap partai politik tingkat negara bagian (DPD) memilih elector-nya sendiri untuk mewakili negara bagiannya.
Setelah pemilih memberikan suara pada pemungutan suara Pemilu (tahun ini tanggal 8 November 2016), suara pemilih ini dihitung dalam basis negara bagian (bukan nasional seperti terjadi di Indonesia). Kandidat presiden dinyatakan menang di suatu negara bagian jika dia merebut mayoritas jatah suara elektoral di negara bagian itu (winner takes all). Jadi, misalnya, jika calon presiden mendapatkan 11 dari total 20 suara elektoral di Illinois, maka calon presiden itu dinyatakan menang di Illinois, kendati lawannya meraih 9 suara elektoral di negara bagian ini.
Hanya dua negara bagian yang tidak mengadopsi konsep winner takes all, yakni Maine dan Nebraska. Kedua negara bagian ini menerapkan sistem proporsional.
Karena total ada 538 elector, maka seorang calon presiden dinyatakan memenangkan Pemilu atau dinobatkan sebagai presiden AS ketika dia mendapatkan paling sedikit 270 suara elektoral.
Kendati penghitungan suara Electoral College biasanya baru bisa didapatkan antara pertengahan November dan pertengahan Desember, namun umumnya pemenang Pemilu AS sudah bisa diketahui pada malam setelah pemilih melakukan pemungutan suara.
Konstitusi AS tidak mewajibkan elector memilih berdasarkan suara terbanyak dari daerah yang diwakili elector, namun jarang sekali ada elector yang tak mengikuti suara terbanyak dari negara bagian yang diwakilinya.
Menang suara terbanyak tapi kalah Pemilu
Kendati tidak biasa, seorang kandidat mungkin saja menang pada Electoral College, namun kalah dalam suara terbanyak pemilih. Itu artinya calon presiden itu menang di tingkat negara bagian dan mencapai 270 suara elektoral atau elector tanpa menjadi pemenang suara mayoritas pemilih secara nasional. Kondisi ini sudah empat kali terjadi pada Pemilu AS, dan terakhir terjadi pada Pemilu 2000 ketika George W. Bush dari Republik melawan Al Gore dari Demokrat.
Jika tak ada Capres yang meraih 270 Suara Elektoral
Ini jarang sekali terjadi, namun jika kondisi ini terjadi maka DPR yang akan memilih Presiden dari tiga calon presiden utama, dan Senat memilih Wakil Presiden dari dua calon wakil presiden utama.
Situasi ini pernah terjadi pada Pemilu 1824 ketika John Quincy Adams mendapatkan suara terbanyak dari DPR setelah tidak ada satu pun kandidat yang memenangkan mayoritas Electoral College.
Pelantikan Presiden
Hari Pelantikan biasanya diselenggarakan pada 20 Januari atau 21 Januari jika tanggal 20 Januari jatuh hari Minggu. Pelantikan berlangsung di Gedung Capitol di Washington, DC.
Pada hari libur nasional ini, Presiden dan Wakil Presiden terpilih disumpah dan resmi menjabat jabatannya.
Wakil presiden terpilih adalah yang pertama kali disumpah, diikuti oleh para senator dan para anggota DPR.
Bunyi sumpahnya adalah, "I do solemnly swear (or affirm) that I will support and defend the Constitution of the United States against all enemies, foreign and domestic; that I will bear true faith and allegiance to the same; that I take this obligation freely, without any mental reservation or purpose of evasion; and that I will well and faithfully discharge the duties of the office on which I am about to enter: So help me God."
Siangnya, giliran presiden terpilih mengucapkan sumpah, sesuai Pasal II, Bab I UUD Amerika Serikat: "I do solemnly swear (or affirm) that I will faithfully execute the office of President of the United States, and will to the best of my ability, preserve, protect and defend the Constitution of the United States."
Pelantikan diselenggarakan oleh Komite Gabungan Kongres untuk Seremoni Pelantikan.
Nah, kita tunggu siapa yang akan disumpah nanti. Apakah Clinton atau Trump?
Source | : | usa.gov |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR