Intisari-Online.com -Misteri batu nisan Donald Trump di Central Park akhirnya terpecahkan. Seorang seniman dari New York mengaku sebagai orang yang bereda di balik kemununculan tetenger tersebut.
Beberapa hari ini, batu nisa dengan tulisan “Make America Hate Again” itu telah membuat ramai jagat maya, terutama di Amerika Serikat.
Batu nisan itu dipesan dari sebuah perusahaan yang berbasis di Brooklyn, dan muncul pada Minggu Paskah di Central Park. “Ini adalah hari di mana Yesus dibangkitkan, dan intinya adalah memaksa Trump memikirkan apa warisannya,” ujar seniman yang tak mau disebut namanya itu waktu itu.
Brian Whitely (33), disebut oleh New York Times, sebagai aktor di balik aksi tersebut. Pada nisan itu tertera tanggal lahir Trump tapi tidak tanggal kematiannya. Secara simbolik, batu nisan itu diterjemahkan sebagai olok-olok terhadap kampanye Donald Trump yang saat ini mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dan batu nisan itu telah dibuang oleh petugas pemakaman hari itu juga.
Dalam sebuah wawancara telepon pada 30 Maret lalu, sang seniman, yang waktu itu tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan bahwa dirinya berusaha untuk mengingatkan Trump tentang jenis warisan apa yang hendak ia tinggalkan.
Kepada Gothamist, seniman itu menambahkan bahwa nisan itu merupakan sindiran politik dan dan potongan seni bergerilya. “Saya sedang berusaha mencari cara di mana saya benar-benar bisa terhubung dengan Donald dan berkata, ‘Bangun, Bung!’” tegas si seniman.
Michael Cassara, pembuat batu nisan itu, tidak terkejut dengan permintaan sang seniman terhadap batu itu. Ia mengaku telah banyak berhubungan dengan seniman seperti dirinya dan telah membuat banyak hal gila, termasuk melayani pelanggan yang ia sebut sebagai “hipster” itu.(The Telegraph)