(Baca juga: Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Asalkan...)
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
Hindari gangguan saat makan, seperti TV, suara-suara keras, atau mainan yang mengganggu konsentrasi makan.
Untuk anak usia 1 – 3 tahun makan sudah dapat dilakukan sambil duduk.
Hindari makan sambil berjalan-jalan. Orangtua membantu menyuapi makanan, tapi beri kesempatan anak untuk memasukkan makanan sendiri.
Buatlah jadwal makan bersama keluarga. Suasana makan bersama merupakan pengalaman makan yang menyenangkan bagi anak.
Libatkan anak
Ajaklah anak untuk menentukan menu makan yang ia suka.
Berikan pilihan makanan yang bergizi, beri kesempatan anak untuk menentukan pilihannya. Anak akan lebih berselera menyantap makanan yang memang pilihannya.
Rancang jadwal makan, jangan biarkan anak lapar
Rasa lapar membuat anak menjadi mudah marah. Anak akan kehilangan selera dan sulit makan dalam keadaan kesal atau marah. Untuk itu buatlah jadwal makan yang teratur.
Jadwal makan yang teratur memberi rasa nyaman pada anak. Irama tubuh anak pun menyesuaikan jadwal yang telah dibuat.
Makanlah sesuai jadwal. Seperti ungkapan menyarankan “makanlah sebelum lapar, berhentilah sebelum kenyang”. Perkenalkan sikap ini pada anak.
Belajar makan sendiri
Memasuki usia 16 bulan, anak mulai dapat menggunakan sendok untuk menyuapkan makanannya.
Perkenalkan anak untuk belajar makan sendiri. Kemandirian untuk menyuap makanannya sendiri memberikan rasa nikmat saat makan.
Vitamin dan mineral
Orangtua terkadang memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan dan membantu pertumbuhan.
Pemberian multivitamin B kompleks, vitamin C, vitamin A, serta mineral seng, dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak, namun membiasakan makan yang sehat dan seimbang dapat mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral si anak sehingga nafsu makan tetap baik.
Lakukan aktivitas fisik
Beri kesempatan pada anak untuk aktif bergerak. Hindari terlalu lama melakukan kegiatan yang bersifat pasif, seperti menonton TV, bermain sambil duduk.
Beri kesempatan anak untuk melakukan permainan aktif seperti berlari, mendorong, atau bersepeda.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR