Akan tetapi ketika Hitler berkunjung kepada Hoffmann dalam suatu perjamuan, yang tampak antara Hitler dan Eva hanyalah pertemuan formil antara seorang besar dengan sekretares yang kecil.
Baca juga: Mau Tahu Kehidupan Adolf Hitler? Kita Bisa Melihatnya dalam Arsip Washington
Salamnya kepada Eva tidak lain dari yang biasa. Mereka berjabatan tangan seperti tamu lain-lainnya. Sikap Eva adalah sikap seorang pegawai kecil yang menerima kehormatan menyambut seorang pembesar. Tetapi dibawah foto-foto itu Eva menulis: “Meski begitu ia mengenal saya dengan baik ".
Sebenarnja, watak Eva yang “reserved" (tak suka menonjolkan diri) itulah yang membedakan dirinya dari Madame Pompadour atau Lola Montez, meskipun mereka masing-masing berhasil menginfiltrasikan dirinya kedalam rumah tangga orang-orang besar.
Jauh pula perbedaan Eva dari tokoh Madame Macbeth yang membisikkan ambisi kedalam telinga suaminya. Eva tidak ada minat akan politik. Dan justru inilah yang memikat hati Hitler.
Di dekat Eva, soal-soal kenegaraan yang ruwet amblas seketika, dan kepala bisa istirahat barang sebentar. Sebaliknja bila Hitler ada pengin ngomong dengan leluasa ia bisa menandaskan semuanya, tanpa bantahan sedikitpun dari Eva.
Dari kalangan pejabat-pejabat tinggi yang banyak bergaul dengan Hitler Eva mendapat penghargaan. Fieldmarshal von Keiter berkata bahwa Eva yang elegan mungil dengan kaki-kakinya menggiurkan itu, simpatik kepada semua.
Dan ini berarti baik bagi rumah tangga Hitler. Tamu-tamu dan koleganya merasa senang datang kerumahnya. Bunga-bunga tersedia, alat-alat teratur rap, menu terpilih dengan selera yang cocok untuk para undangan dan pertemuan sosial diorganisir dengan baik.
Ini semua karena kehadiran Eva disana. Ya, tanpa dia kediaman Hitler hanya akan menyerupai penjara.
Dengan gelora asmara?
Hitler bukan orang golongan sentimentil. Tapi ia bukan pula lelaki yang tidak mengenal apa yang sekarang disebut “gula-gula". Banjak nama-nama wanita cantik tersangkut dalam hubungan ini. Ada disebutkan Reni Riefensthall, Baarova d'Olga Tschechova.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR