Intisari-Online.com -Entah apa yang di kepala Tarsum.
Setelah memutilasi sang istri, pria 40 tahun asal Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, itu menawarkan daing tubuh istrinya ke Ketua RT.
Tarsum menghabisi nyawa istrinya, Yanti (40), pada Jumat (3/5) kemarin, seperti dilansir Kompas.com.
Orang yang pertama mengabarkan kasus pembunuhan itu adalah Yoyo Tarya, Pak RT setempat.
Ketika itu Yoyo hendak berangkat kerja.
Saat itu Yoyomendatangi lokasi kejadian dan setibanya di lokasi, ia melihat pelaku yang ketakutan sembari menenteng pisau.
"Saya mau nolongin, cuma saya takut, dia masih bawa pisau. Saya tinggal, langsung saya lari ke polisi," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Selain itu, Yoyo mengaku ditawari potongan tubuh korban yang saat itu sudah dimasukkan ke dalam baskom.
"Saya ditawari, 'Beli daging Yanti, beli'," ujarnya sambil menirukan perkataan pelaku.
Menurut keteranganKapolres Ciamis AKBP Akmal, kejadian pembunuhan yang disertai mutilasi tersebut dilakukan di sebuah jalan desa yang berada di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/5) sekitar pukul 07.30 WIB.
Korban diduga dibunuh dan dimutilasi saat hendak pergi ke pengajian pada Jumat pagi.
Meski demikian, kepolisian belum mengetahui secara pasti berapa banyak bagian tubuh yang dimutilasi oleh pelaku.
"Secara teknis belum bisa kami jelaskan termutilasi menjadi beberapa bagian. Masih dalam penyidikan," terang dia.
Akmal menyampaikan, jenazah korban yang telah terpotong-potong tersebut dibawa ke RSUD Ciamis untuk kemudian dilakukan otopsi.
Saat ini, petugas telah menangkap pelaku dan mengantongi barang bukti berupa pisau yang diduga dipakai untuk memutilasi korban.
Menurut dia, pelaku terlihat syok saat diamankan.
Kondisi kejiwaannya terlihat labil.
Meski demikian, pihak kepolisian akan melakukan tes terkait dengan kondisi kejiwaan pelaku.
Potongan tubuh korban tergeletak di jalan
Menurut laporan Kompas.com pada Sabtu (4/5), Yoyo mengaku tak melihat langsung aksi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Tarsum.
Namun dia mengaku mendapat laporan jika korban sempat dipukul terlebih dahulu oleh suaminya.
Yoyo mengatakan, pelaku memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.
Tak hanya memotong, dia juga menyeret potongan tubuh istrinya itu dan mengumpulkannya di dekat pos ronda.
Sebelum polisi datang ke TKP, potongan tubuh korban tergeletak, dan sebagian potongan tubuh korban ada yang diletakkan di dalam karung.
Yoyo mengungkapkan, beberapa warga mengaku sempat mendengar teriakan dari korban sebelum akhirnya dibunuh oleh suaminya sendiri.
Apa motifnya?
Menurut keterangan warga, pelaku adalah penjual domba di desa tersebut.
Dalam kesehariannya, pelaku tampak normal dan sering kali berbaur dengan masyarakat.
Pembunuhan dan mutilasi tersebut diduga dilakukan pelaku lantaran ia mengalami depresi karena faktor ekonomi, serta ada yang menagih utang ke rumahnya.
Namun demikian, sebelum membunuh dan memutilasi istrinya, pelaku sembat berupaya untuk mengakhiri hidupnya terlebih dahulu.
Dikutip dari Tribun, upaya percobaan bunuh diri pelaku dilakukan tiga hari sebelum pembunuhan terhadap istrinya, atau pada Sabtu (30/4/2025).
Yoyo mengatakan, pelaku sempat berupaya mengakhiri hidupnya dengan cara membenturkan kepala ke tembok.
Selain itu, pelaku juga berupaya mencekik dirinya sendiri, namun berhasil digagalkan oleh warga sekitar.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News