Tapi Sultan Sepuh meninggal pada 1828, takhta pun dikembalikan kepada HB V yang kini berusia delapan tahun.
Dua tahun kemudian, Belanda berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.
Setelah itu, Belanda semakin menjadi-jadi mengurusi urusan internal Keraton Yogyakarta.
Belanda mengatur keuangan Keraton, mereorganiassi sistemnya, juga mengganti jabatan Wali Sultan dengan Dewan Kerajaan.
Untuk jabatan terakhir ini isinya tiga pangeran dan pejabat Belanda di Yogyakarta.
Ketika HB V berusia 13 tahun, Residen Yogyakarta FG Valck bahkan sampai mengurusi khitanan Sang Raja hingga mengatur pernikahannya.
Calon istrinya adalah putri Raden Tumenggung Purbokusumo, bernama Raden Ajeng Suradinah.
Nama terakhir ini punya hubungan dengan Kadipaten Pakualaman di mana setelah peristiwa Geger Sepehi menjadi wilayah otonom.
Sekilas tentang Hamengkubuwono V
HB V lahir pada 24 Januari 1820 dengan nama Gusti Raden Mas Gathot Menol.
Seperti disebut di awal, dia adalah putra keenam dari Sri Sultan Hamengkubuwono IV dan Gusti Kanjeng Ratu Kencono.
Pada 1823, ketika Hamengkubuwono IV wafat, Gusti Raden Mas Gathot Menol diangkat sebagai penerus takhta Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono V.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR