Serangan Kerajaan Mataram Dilakukan Sampai Dua Kali Namun Belum Berhasil, Apa Penyebab Utama Serangan Mataram Kedua Gagal?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Berikut ini adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.
Ilustrasi - Berikut ini adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.

Intisari-online.com - Sejarah mencatat ambisi besar Kesultanan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk menumpas VOC di Batavia.

Dua kali serangan besar-besaran dilancarkan, pada tahun 1628 dan 1629, namun keduanya menemui kegagalan.

Serangan kedua, yang dimobilisasi dengan persiapan lebih matang, sejatinya memberikan harapan besar bagi Mataram.

Namun, harapan tersebut pupus karena serangkaian faktor yang menghambat.

Artikel ini akan mengupas penyebab utama kegagalan serangan Mataram kedua ke Batavia, dengan menitikberatkan pada faktor-faktor penentu yang berkontribusi secara signifikan.

Berikut ini adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.

1. Strategi Pengepungan yang Kurang Efektif

Berbeda dengan serangan pertama yang fokus pada serangan terbuka, Mataram pada serangan kedua menerapkan strategi pengepungan.

Taktik ini dimaksudkan untuk melumpuhkan Batavia secara perlahan dengan memutus jalur logistik dan bantuan.

Namun, strategi ini terbukti kurang efektif.

Pasukan Mataram tidak mampu membangun blokade yang sempurna, sehingga VOC masih memiliki akses terhadap pasokan makanan dan bala bantuan.

Baca Juga: Putra Sultan Agung Ini Sudah Bikin Onar Sejak Muda, Culik Istri Tercantik Panglima Perang Andalan Mataram, Keraton Geger

Selain itu, taktik pengepungan membutuhkan waktu lama dan menguras sumber daya Mataram, membuat mereka rentan terhadap serangan balasan.

2. Kegigihan dan Taktik Cerdas VOC

Di bawah tekanan pengepungan, VOC menunjukkan kegigihan dan kecerdasan taktik yang luar biasa.

Mereka melancarkan serangan balasan secara berkala untuk mengganggu konsentrasi Mataram dan menggagalkan upaya pengepungan.

VOC juga memanfaatkan diplomasi untuk memecah belah koalisi Mataram dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Batavia.

Taktik ini berhasil menarik beberapa kerajaan sekutu Mataram untuk memihak VOC, sehingga memperlemah kekuatan Mataram.

3. Dukungan Logistik yang Bermasalah

Serangan Mataram kedua ke Batavia melibatkan puluhan ribu pasukan.

Memobilisasi pasukan dalam jumlah besar membutuhkan logistik yang matang.

Namun, dalam perjalanannya, pasukan Mataram mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan.

Kondisi geografis yang tidak mendukung dan sistem logistik yang belum memadai menjadi faktor utama kemunduran suplai.

Baca Juga: Kejinya Keturunan Sultan Agung Hukum Pemberontak: Diikat Depan Istana Lalu Ditusuki Jarum Selama 3 Hari Hingga Tewas

Hal ini berakibat pada melemahnya kondisi fisik dan moral pasukan Mataram, membuat mereka tidak berdaya dalam menghadapi perlawanan VOC.

4. Wabah Penyakit yang Melanda Pasukan Mataram

Di tengah situasi yang serba sulit, pasukan Mataram dilanda wabah penyakit yang memperparah kondisi mereka.

Wabah ini menyebabkan banyak korban jiwa dan melemahkan semangat juang pasukan.

Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan kondisi sanitasi yang buruk di area perkemahan menjadi faktor pendorong penyebaran penyakit.

Wabah ini menjadi salah satu faktor krusial yang mengantarkan kegagalan Mataram dalam menaklukkan Batavia.

Kesimpulan

Kegagalan serangan Mataram kedua ke Batavia merupakan kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks.

Strategi pengepungan yang kurang efektif, kegigihan dan kecerdasan taktik VOC, masalah logistik, dan wabah penyakit berpadu menjadi rintangan besar bagi Mataram.

Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Mataram dalam mengembangkan strategi dan memperkuat persiapan dalam menghadapi kekuatan militer VOC yang tangguh.

Demikian adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.

Artikel Terkait