Intisari-online.com - Sejarah mencatat ambisi besar Kesultanan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk menumpas VOC di Batavia.
Dua kali serangan besar-besaran dilancarkan, pada tahun 1628 dan 1629, namun keduanya menemui kegagalan.
Serangan kedua, yang dimobilisasi dengan persiapan lebih matang, sejatinya memberikan harapan besar bagi Mataram.
Namun, harapan tersebut pupus karena serangkaian faktor yang menghambat.
Berikut ini adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.
1. Strategi Pengepungan yang Kurang Efektif
Berbeda dengan serangan pertama yang fokus pada serangan terbuka, Mataram pada serangan kedua menerapkan strategi pengepungan.
Taktik ini dimaksudkan untuk melumpuhkan Batavia secara perlahan dengan memutus jalur logistik dan bantuan.
Namun, strategi ini terbukti kurang efektif.
Pasukan Mataram tidak mampu membangun blokade yang sempurna, sehingga VOC masih memiliki akses terhadap pasokan makanan dan bala bantuan.
Selain itu, taktik pengepungan membutuhkan waktu lama dan menguras sumber daya Mataram, membuat mereka rentan terhadap serangan balasan.
2. Kegigihan dan Taktik Cerdas VOC
Di bawah tekanan pengepungan, VOC menunjukkan kegigihan dan kecerdasan taktik yang luar biasa.
Mereka melancarkan serangan balasan secara berkala untuk mengganggu konsentrasi Mataram dan menggagalkan upaya pengepungan.
VOC juga memanfaatkan diplomasi untuk memecah belah koalisi Mataram dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Batavia.
Taktik ini berhasil menarik beberapa kerajaan sekutu Mataram untuk memihak VOC, sehingga memperlemah kekuatan Mataram.
3. Dukungan Logistik yang Bermasalah
Serangan Mataram kedua ke Batavia melibatkan puluhan ribu pasukan.
Memobilisasi pasukan dalam jumlah besar membutuhkan logistik yang matang.
Namun, dalam perjalanannya, pasukan Mataram mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan.
Kondisi geografis yang tidak mendukung dan sistem logistik yang belum memadai menjadi faktor utama kemunduran suplai.
Hal ini berakibat pada melemahnya kondisi fisik dan moral pasukan Mataram, membuat mereka tidak berdaya dalam menghadapi perlawanan VOC.
4. Wabah Penyakit yang Melanda Pasukan Mataram
Di tengah situasi yang serba sulit, pasukan Mataram dilanda wabah penyakit yang memperparah kondisi mereka.
Wabah ini menyebabkan banyak korban jiwa dan melemahkan semangat juang pasukan.
Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan kondisi sanitasi yang buruk di area perkemahan menjadi faktor pendorong penyebaran penyakit.
Wabah ini menjadi salah satu faktor krusial yang mengantarkan kegagalan Mataram dalam menaklukkan Batavia.
Kesimpulan
Kegagalan serangan Mataram kedua ke Batavia merupakan kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks.
Strategi pengepungan yang kurang efektif, kegigihan dan kecerdasan taktik VOC, masalah logistik, dan wabah penyakit berpadu menjadi rintangan besar bagi Mataram.
Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Mataram dalam mengembangkan strategi dan memperkuat persiapan dalam menghadapi kekuatan militer VOC yang tangguh.
Demikian adalah penyebab utama serangan kedua Mataram gagal.