Penyimpangan Pada Masa Orde Baru, Dari KKN Hingga 'Matinya' Demokrasi

Ade S

Editor

Pedjabat Presiden Djenderal Soeharto. Ungkap fakta sejarah! Kenali penyimpangan pada masa Orde Baru, dari KKN hingga matinya demokrasi. Pelajari luka bangsa dan jadikan pelajaran berharga.
Pedjabat Presiden Djenderal Soeharto. Ungkap fakta sejarah! Kenali penyimpangan pada masa Orde Baru, dari KKN hingga matinya demokrasi. Pelajari luka bangsa dan jadikan pelajaran berharga.

Intisari-Online.com - Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi mewarnai era Orde Baru.

Namun, di balik gemerlap pembangunan, terukir luka sejarah akibat penyimpangan pada masa Orde Baru.

Demokrasi dibungkam, suara rakyat dibungkam, dan KKN merajalela.

Pancasila dimanipulasi, dan hak asasi manusia diinjak-injak.

Luka sejarah ini menjadi pengingat, agar Indonesia melangkah maju dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Berikut beberapa contoh penyimpangan yang mencederai cita-cita bangsa:

  1. Demokrasi Terpasung
Kebebasan politik dan pers yang digembar-gemborkan bagaikan ilusi semata pada masa Orde Baru.

Dominasi Golkar sebagai partai tunggal meredam aspirasi rakyat, memonopoli suara dalam pemilu, dan mengontrol narasi politik.

Media dibungkam, kritik dimusuhi, aktivis dibungkam. Suara rakyat terpasung, demokrasi terbelenggu.

Baca Juga: Apa Saja Upaya Stabilisasi Sosial dan Politik Masa Orde Baru?

  1. KKN
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) bagaikan benalu yang menggerogoti tubuh pemerintahan Orde Baru.

Pejabat yang seharusnya menjadi pelayan rakyat, menjelma menjadi predator yang menindas.

Penyalahgunaan wewenang, pemberian izin usaha kepada kroni, dan penyalahgunaan dana negara menjadi pemandangan yang lumrah.

Kepercayaan rakyat terkoyak, luka bangsa menganga.

  1. Penafsiran Pancasila yang Menyimpang
Pancasila, ideologi bangsa, diinterpretasikan sepihak untuk melanggengkan kekuasaan.

Program P4 dipaksakan sebagai alat indoktrinasi, membungkam kritik, dan melegitimasi otoritarianisme.

Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah mufakat dipinggirkan, digantikan oleh sentralisasi dan ketaatan buta. Pancasila dimanipulasi, esensinya dinodai.

  1. Pelanggaran HAM
Tragedi pembantaian terhadap mereka yang dianggap terkait dengan G30S pada 1965-1966 meninggalkan luka mendalam.

Baca Juga: Bagaimana Akhir Masa dari Pemerintahan Orde Baru Pimpinan Soeharto?

Pembantaian massal tanpa proses hukum, penembakan misterius Petrus, dan penindasan di Timor Timur juga menjadi saksi bisu kekejaman rezim Orde Baru.

Hak asasi manusia diinjak-injak, kemanusiaan terluka parah.

Penyimpangan-penyimpangan ini bagaikan bom waktu yang siap meledak. Krisis multidimensi tak terelakkan, mengantarkan Orde Baru pada kejatuhannya di tahun 1998.

Sejarah kelam Orde Baru menjadi pengingat untuk teguh menjaga demokrasi, memberantas KKN, menjunjung tinggi Pancasila, dan melindungi HAM

Penyimpangan pada masa Orde Baru tak boleh terulang kembali. Indonesia harus melangkah maju dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Baca Juga: Bagaimana Dampak Pemerintahan Orde Baru dan Relevansinya Bagi Masa Kini?

Artikel Terkait