Intisari-Online.com - Apakah Anda tahu bahwa Indonesia pernah mengalami masa pemerintahan yang berlangsung selama lebih dari tiga dasawarsa?
Pemerintahan ini dikenal dengan nama Orde Baru, yang dipimpin oleh Soeharto, seorang jenderal yang berkuasa sejak 1966.
Namun, bagaimana akhir masa dari pemerintahan Orde Baru yang terkenal dengan stabilitas dan pertumbuhan ekonominya?
Artikel ini akan mengungkap fakta-fakta menarik tentang runtuhnya rezim Orde Baru, yang terjadi di tengah krisis ekonomi, kerusuhan, dan demonstrasi yang melanda bangsa Indonesia pada akhir tahun 1990-an.
Anda akan mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya rezim ini, bagaimana reaksi masyarakat dan dunia internasional, dan apa dampaknya bagi Indonesia hingga saat ini.
Akhir dari Orde Baru
Merle Calvin Ricklefs dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008), seperti dilansir dari Kompas.com, menulis bahwa rezim Orde Baru runtuh di tengah krisis ekonomi, kerusuhan, dan darah yang tumpah di jalanan.
Indonesia terkena dampak dari Krisis Asia yang bermula di Thailand. Rupiah yang biasanya sekitar Rp2.500/US$ mulai anjlok pada Juli 1997.
Nilai rupiah merosot 9 persen pada Agustus 1997. Bank Indonesia mengaku tidak mampu menghentikan penurunan rupiah.
Pada Januari 1998, rupiah jatuh sampai Rp17.000/US$ atau rugi 85 persen.
Baca Juga: Penjelasan Sejarah Demokrasi Pancasila di Indonesia, Ideal tapi Gagal?
KOMENTAR