Mengapa Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran pada Akhir Periode?

Ade S

Editor

Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode? Berikut ini penjelasan lengkap yang bisa Anda kutip.
Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 yang sekaligus menandai berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode? Berikut ini penjelasan lengkap yang bisa Anda kutip.

Intisari-Online.com -Selama masa Orde Baru, Indonesia mengalami berbagai perubahan dan perkembangan di bidang ekonomi yang cukup mengesankan.

Namun, di balik prestasi-prestasi tersebut, terdapat juga berbagai masalah dan tantangan yang mengancam stabilitas dan kesejahteraan ekonomi nasional.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah: mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode?

Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan mengulas tiga subtopik berikut: program apa saja yang menjadi unggulan pembangunan ekonomi pemerintah masa Orde Baru, faktor apa yang menjadi penyebab keberhasilan kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru, dan mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode.

Program apa saja yang menjadi unggulan pembangunan ekonomi pemerintah masa Orde Baru?

Pada awal masa Orde Baru, pemerintah menghadapi berbagai masalah ekonomi yang cukup sulit, seperti hiperinflasi, utang luar negeri, melonjaknya harga kebutuhan pokok, kerusakan sarana dan prasarana, dan rendahnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. Kebijakan ekonomi jangka pendek meliputi:

- Stabilitas moneter dan fiskal dengan menekan inflasi, menyusun APBN berimbang, dan melakukan pinjaman luar negeri.

- Rehabilitasi infrastruktur dan produksi dengan memperbaiki jalan, jembatan, irigasi, listrik, telekomunikasi, dan meningkatkan produksi pertanian dan industri.

- Pengamanan kebutuhan pokok rakyat dengan menjamin ketersediaan dan harga beras, gula, minyak tanah, garam, dan obat-obatan.

Baca Juga: Program Unggulan Pembangunan Ekonomi Pemerintah Masa Orde Baru

Kebijakan ekonomi jangka panjang meliputi:

- Pembangunan lima tahunan (PELITA) yang dimulai sejak tahun 1969 hingga 1998 dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan ketahanan nasional.

- Pembangunan sektor strategis seperti pertanian (BUMN Pertani), minyak dan gas (BUMN Pertamina), listrik (BUMN PLN), telekomunikasi (BUMN Telkom), perbankan (BUMN Bank BNI), industri (BUMN Krakatau Steel), dan pariwisata (BUMN Garuda Indonesia).

- Pembangunan sektor swasta dengan memberikan insentif fiskal, kredit murah, perlindungan pasar, dan fasilitas impor bagi pengusaha nasional terutama kelompok konglomerat yang dekat dengan pemerintah.

Faktor apa yang menjadi penyebab keberhasilan kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru?

Kebijakan ekonomi Orde Baru berhasil mencapai beberapa prestasi yang cukup mengesankan, seperti:

- Pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7 persen per tahun selama periode 1967-1996.

- Penurunan angka kemiskinan dari 60 persen pada tahun 1970 menjadi 11 persen pada tahun 1996.

- Peningkatan pendapatan per kapita dari 70 dollar AS pada tahun 1967 menjadi 1.160 dollar AS pada tahun 1996.

- Peningkatan produksi dan ekspor komoditas seperti beras, minyak, karet, kayu, tekstil, dan sepatu.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab keberhasilan kebijakan ekonomi Orde Baru antara lain:

- Stabilitas politik dan keamanan yang dibangun oleh pemerintah dengan menekan oposisi politik, mengendalikan media massa, dan menguatkan peran militer.

Baca Juga: Penjaran dan Pembakaran di Depan Mata, Ini Kesaksian di Balik Kerusuhan Mei 1998 di Solo

- Dukungan dan bantuan dari negara-negara Barat dan lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia yang menganggap Indonesia sebagai sekutu strategis dalam menghadapi komunisme dan Islam radikal.

- Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, gas, batubara, timah, emas, tembaga, nikel, dan bauksit yang memberikan devisa bagi negara.

- Pembukaan ekonomi terhadap investasi asing dan perdagangan internasional dengan menerapkan kebijakan deregulasi, liberalisasi, dan privatisasi sejak tahun 1986.

Mengapa ekonomi Orde Baru mengalami kemunduran pada akhir periode?

Meskipun berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menurunkan kemiskinan, Orde Baru juga menimbulkan berbagai masalah ekonomi yang akhirnya memicu kemunduran pada akhir periode.

Masalah-masalah ekonomi Orde Baru antara lain:

- Ketimpangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar antara golongan kaya dan miskin, antara pulau Jawa dan luar Jawa, dan antara sektor formal dan informal.

- Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela di berbagai lini pemerintahan dan bisnis yang mengakibatkan kerugian negara dan inefisiensi ekonomi.

- Ketergantungan ekonomi terhadap utang luar negeri yang semakin besar dan berisiko terhadap fluktuasi nilai tukar dan suku bunga internasional.

- Krisis moneter dan keuangan Asia yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 yang menyebabkan anjloknya nilai rupiah, inflasi tinggi, gagal bayar perbankan dan korporasi, serta kontraksi ekonomi.

Kemunduran ekonomi Orde Baru pada akhir periode juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomi seperti:

Baca Juga: Ngerinya Kerusuhan di Balik Peristiwa Mei 1998, Titik Nol Reformasi Indonesia

- Menurunnya legitimasi politik Soeharto yang dianggap otoriter, korup, dan nepotis.

- Meningkatnya tuntutan reformasi politik dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, aktivis HAM, tokoh agama, LSM, partai oposisi, dan media massa.

- Munculnya gerakan separatisme di beberapa daerah seperti Aceh, Papua, Timor Timur, dan Maluku yang menuntut kemerdekaan atau otonomi.

- Terjadinya kerusuhan sosial yang melibatkan konflik etnis, agama, rasial, dan kelas yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Akibat dari kemunduran ekonomi Orde Baru pada akhir periode adalah:

- Jatuhnya rezim Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk mundur dari jabatannya.

- Bergulirnya era reformasi yang membawa perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan bagi Indonesia.

Demikian artikel yang saya buat dengan judul “Mengapa Ekonomi Orde Baru Mengalami Kemunduran pada Akhir Periode?”. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca Juga: Faktor Penyebab Keberhasilan Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru

Artikel Terkait